Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand menyatakan vaksin Virus Corona COVID-19 buatannya siap digunakan masyarakat umum pada awal 2021. Saat ini, vaksin masih dalam tahap akan diuji coba pada manusia.
"Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan perusahaan biotek Thailand-Prancis (Bionet-Asia) untuk mengembangkan vaksin tipe DNA untuk COVID-19," kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul.
Advertisement
Saat ini, jelas dia, tes terbaru vaksin COVID-19 pada tikus menunjukkan respons antibodi yang signifikan.
"Kami sedang mempersiapkan sampel untuk diperiksa oleh Departemen Ilmu Medis dan kemudian akan mengajukan uji coba pada manusia kepada badan pengawas makanan dan obat-obatan Food and Drug Administration (FDA)," ujar Anutin, seperti dilansir Xinhua, Jumat (26/6/2020).
"Jika FDA puas dengan hasilnya pada Juli hingga September, vaksin seharusnya siap untuk digunakan masyarakat pada awal 2021," imbuhnya.
Menurut Anutin, Thailand akan menjadi salah satu negara pertama yang memproduksi vaksin COVID-19, dan akan membagikan formula tersebut kepada negara-negara lain di dunia, dengan rakyat Thailand menjadi salah satu yang pertama mendapatkan vaksin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Uji Coba Bersamaan pada Monyet dan Manusia
Presiden Bionet-Asia Withoon Wonghankul mengatakan, saat ini pihaknya sedang meminta izin FDA untuk memulai uji coba purwarupa vaksin pada monyet dan manusia secara bersamaan, yang dapat membantu mempercepat proses tersebut.
Uji coba vaksin, jelas dia, biasanya harus disetujui dan diselesaikan secara bertahap, mulai dari tikus, lalu monyet, kemudian manusia.
"Namun dalam kasus COVID-19, yang merupakan masalah mendesak, saya yakin FDA akan mengizinkan uji coba pada monyet dan manusia untuk dimulai secara bersamaan," kata sang menteri.
Advertisement
6 Jenis Vaksin
Kementerian Kesehatan Masyarakat melaporkan, mereka telah meluncurkan penelitian pada enam jenis purwarupa vaksin COVID-19, yakni DNA, mRNA, subunit protein, partikel seperti virus (Virus-Like Particle/VLP), virus nonaktif, dan vektor virus.
Sejak pandemi merebak, beberapa organisasi publik dan swasta telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk melakukan penelitian vaksin.
Sebelumnya, Pusat Penelitian Vaksin Chula di bawah naungan Universitas Chulalongkorn berhasil menguji vaksin mRNA pada monyet pemakan kepiting.
Chula juga memperkirakan bahwa vaksin mereka akan siap pada pertengahan 2021.