Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 bisa berdampak pada kebiasaan tidur sehari-hari. Jika biasanya Anda mungkin begadang di kantor karena pekerjaan menumpuk, selama di rumah bisa lebih santai mengerjakannya atau malah harus tidur tengah malam.
"Ada sisi baik dan buruk. Ketika orang di rumah, mereka cenderung lebih banyak tidur. Tapi pada saat yang sama, pandemi ini mungkin menyebabkan orang lain terlalu sedikit tidur, atau kadang-kadang tidak sama sekali karena pekerjaan yang lebih banyak," kata Dr. Cathy Goldstein, kata profesor neurologi di University of Michigan Sleep Disorders Center, mengutip Time.
Advertisement
Goldstein menjelaskan, tidur diatur oleh dua sistem: homeostatis dan sirkadian. Sistem homeostatis terkait dengan kondisi tubuh mempertahankan keseimbangannya seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan keseimbangan asam-basa. Sedangkan sistem sirkadian lebih pada siklus yang memberitahu tubuh kita kapan harus tidur, bangun, makan dan lainnya selama 24 jam.
Lantas, pernahkah Anda terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur kembali? Atau bahkan tidak bisa tidur sama sekali?
Tidur merupakan aspek penting untuk kesejahteraan fisiologis tubuh. Salah satu teori yang disebut 'shen' menjelaskan siklus tidur mampu menggambarkan keadaan pikiran, emosi, dan fungsi mental seseorang.
Tubuh kita dirancang untuk mengikuti ritme alami, misalnya membuat tubuh tidak aktif di malam hari saat beristirahat, namun menjadi wasapada dan bersemangat saat siang hari.
Saat kegelisahan terjadi di waktu seharusnya kita tidur, artinya shen selalu terstimulasi sehingga menyebabkan masalah tidur.
Jika Anda secara teratur bangun di waktu yang sama setiap malam, jangan abaikan sinyal tubuh Anda. Berdasarkan waktu saat Anda terbangun, organ tubuh Anda mencoba berkomunikasi dengan Anda. Berikut uraiannya, dilansir dari YourTango.
Arti terbangun tengah malam
- Terbangun di antara jam 11 malam dan 1 pagi: Kemungkinan mengalami kekecewaan emosional
Dalam ilmu pengobatan tradisional China, mencatat bahwa bangun di tengah malam berkaitan dengan kesehatan empedu. Hal ini sering dikaitkan dengan masalah emosional, seperti misalnya keragu-raguan mengambil keputusan atau kekurangan gairah.
- Terbangun di antara jam 1 pagi dan 3 pagi: Kemungkinan stres
Entah masalah dengan pasangan, pekerjaan, atau kondisi lingkungan sekitar Anda, stres dikaitkan dengan kesehatan hati/lever.
Ketika kita memiliki perasaan yang tidak terekspresikan, perasaan itu menumpuk seiring waktu di hati. Jadi ketika Anda mencoba untuk tidur sepanjang malam, tubuh Anda mengingatkan Anda tentang sensasi yang mengganggu yang menumpuk setiap malam.
Untuk mengatasi ini, penting bagi Anda untuk mengenali kebutuhan Anda dalam mengekspresikan emosi. Saat kita terbuka dengan perasaan kita, maka kita akan memiliki kemampuan untuk memperkuat hubungan serta melepas energi negatif yang terus membayangi kita. Semakin Anda pendam, beban tersebut akan terus muncul di setiap malam Anda.
Selain itu, bagi Anda yang mengalami hal ini, sangat dianjurkan untuk berlatih meditasi malam. Meditasi memungkinkan tubuh berisitirahat dalam keadaan damai dan tenang, membantu Anda bersantai dari seharian penuh tekanan.
Anda bisa mulai dengan mendengarkan musik yang menenangkan selama setengah jam sebelum tidur. Ini membantu memperlambat aktivitas otak Anda dalam persiapan untuk istirahat malam yang panjang. Selain itu, ambil napas dalam-dalam untuk memperlambat detak jantung Anda.
Advertisement