Kampus Gelar Kuliah Online, Kemendikbud Berikan Pelatihan untuk Dosen

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam berkomitmen melakukan perbaikan agar pembelajaran melalui daring dapat berjalan lebih efektif dan efisien pada semester baru.

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Jun 2020, 14:28 WIB
ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam berkomitmen melakukan perbaikan agar pembelajaran melalui daring dapat berjalan lebih efektif dan efisien pada semester baru. Karena itu, pihaknya memberikan pelatihan kepada dosen mengenai pembelajaran daring.

"Saat ini kita berikan pelatihan untuk seluruh dosen akademik dan vokasi secara terbuka selama sebulan lebih, dari tanggal 18 Juni sampai akhir Juli," kata Nizam melalui keterangan tertulisnya, Kamis 25 Juni 2020.

"Tidak berbayar dan berisi tips dari para pakar dan praktisi dalam penggunaan teknologi pembelajaran daring, tentang pedagogik, perencanaan pembelajarannya, manajemen sistem, hingga cara memanfaatkan berbagai teknologi yang ada serta hemat pulsa," imbuh dia. 

Pelatihan yang diberikan kepada peserta setiap sesinya, kata Nizam dilakukan secara paralel. Para peserta yang menjalani pelatihan dengan tuntas akan mendapatkan sertifikat.

"Semangatnya adalah kita saling berbagi dan kita perkuat dengan Sistem Pembelajaran Daring (Spada). Ini adalah platform pembelajaran digital daring bersama-sama antar perguruan tinggi. Kita perkuat konten-konten, kita dorong perguruan tinggi untuk berbagi," ucap Nizam.

Kemendikbud juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengoptimalkan perluasan dan stabilitas jaringan.

"Menkominfo menugaskan dua dirjennya untuk mendukung. Kita sudah berkoordinasi erat dengan mereka dalam merangkul daerah-daerah 3T (tertinggal, terluar, terbelakang) yang saat ini blank spot untuk bisa diupayakan terjangkau di semester depan, karena mahasiswa saat ini sudah berada di kampung halamannya masing-masing," ujar Nizam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kemendikbud menyiapkan learning management system

ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Dia menyebutkan, saat ini sudah banyak wadah pembelajaran yang diproduksi oleh anak negeri sebagai penyedia layanan internet di antaranya platform merah putih seperti You Need Me dan Cloud X.

"Sekarang kapasitasnya juga sudah bisa ditingkatkan jika sebelumnya 40 orang, dalam waktu dekat mereka menjanjikan itu bisa sampai 100 orang. Biasanya paket merah putih itu sudah dipaketkan sehingga lebih hemat dari sisi biaya. Program semacam itu yang sedang kita siapkan dengan teman-teman penyedia internet," lanjut Nizam.

Nizam juga menerangkan, Kemendikbud telah menyiapkan learning management system (LMS) bagi perguruan tinggi yang belum memiliki platformnya.

"Kita sudah siapkan secara cuma-cuma, ada yang berbasis muddle dan ada yang berbasis google classroom dan itu gratis. Akses ke berbagai laman seperti di Spada sudah dimasukkan dalam white list, artinya tidak berbayar. Jadi kalau kita mengakses situs-situs pembelajaran di kampus-kampus yang sudah terdaftar URL-nya itu sudah tidak berbayar sudah di-white list-kan oleh internet provider," tuturnya.

Spada adalah layanan yang diberikan sebagai media berbagi konten-konten pembelajaran di berbagai bidang. Perguruan tinggi dan mahasiswa dapat memanfaatkan konten belajar yang telah disediakan secara gratis oleh berbagai instansi pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/. Kemendikbud membuka ruang bagi dosen yang ingin berbagi materi terbuka melalui platform ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya