Liputan6.com, Jakarta Takut kehilangan seseorang bisa dialami siapa pun, terutama mereka yang berpasangan. Rasa takut kehilangan pasangan cenderung membuat seseorang merasa sedih dan tak berdaya.
Merasa takut kehilangan orang yang dicintai sesungguhnya adalah hal yang wajar. Namun, terkadang rasa takut itu membuat individu yang merasakannya menjadi tertekan dan lupa betapa berharganya dirinya. Dan kehilangan adalah hal yang tak terelakkan.
Advertisement
Agar rasa takut kehilangan tidak menjadi berlebihan dan berdampak negatif, menemukan cara mengatasinya adalah hal yang bijaksana. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi takut kehilangan seseorang yang dicinta.
Ketakutan adalah Hal yang Normal
Ketakutan adalah sesuatu yang normal jika dirimu mencintainya. Reaksimu terhadap pikiran kehilangan dia dan kesedihan yang dirimu rasakan adalah reaksi normal. Ketika tidak bisa bahagia saat berada bersama pasangan, dirimu terjebak dengan pikiran itu dan tidak dapat melepaskannya. Ingatlah bahwa rasa takut kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang normal dan semua orang tentu mengalaminya.
Habiskan Waktu Sendirian
Ketika dirimu menghabiskan lebih banyak waktu dengan diri sendiri, dirimu akan mendapatkan rasa kebebasan. Ketahuilah kebahagiaanmu bukan di tangan orang lain, tetapi di tanganmu sendiri. Cukup tenang dan berhentilah berlari mengejarnya.
Advertisement
Sadari Dirimu Tidak dapat Mengendalikan Segalanya
Jika seseorang akan memilih pergi, maka mereka akan pergi. Mungkin sulit dan mungkin membuatmu patah hati, tetapi dirimu tidak dapat mengendalikan keputusan orang lain. Sadarilah bahwa semuanya juga tidak dapat dipaksakan.
Percaya Kemampuan Menyembuhkan Patah Hati
Dirimu adalah perempuan yang kuat yang telah menghadapi banyak situasi di mana orang akan akan meninggalkanmu. Percayalah pada kemampuanmu untuk menghadapi semuanya dengan percaya diri dan tidak ada yang perlu di takutkan. Hidup terus berjalan maka akan dari waktu ke waktu dirimu akan segera sembuh dari ketakutan ini.
Percayalah pada kemampuanmu, semua orang mungkin merasakan hal yang sama, namun mereka tetap menerima kenyataan. Waktu terus berjalan, dirimu tidak dapat mengendalikan segalanya.
(Gayuh Tri Pinjungwati/Fimela.com)
Advertisement