Jokowi Sampaikan Hambatan ASEAN Tangani Pandemi COVID-19 Kian Berat

Presiden Jokowi mengatakan bahwa negara-negara di dunia termasuk ASEAN mengalami hambatan yang lebih berat untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Jun 2020, 16:31 WIB
Presiden Joko Widodo. (Sumber: Instagram/jokowi)

Liputan6.com, Hanoi - Negara-negara di dunia kian menghadapi tantangan yang semakin berat dalam menangani dampak pandemi Virus Corona COVID-19. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN ke-36 yang digelar secara virtual, di bawah kepemimpinan Vietnam. 

"Dunia termasuk negara-negara di kawasan ASEAN saat ini menghadapi dua tantangan besar yaitu penanganan COVID-19 dan dampaknya," ujar Jokowi, dikutip dari Menlu RI Retno Marsudi.  

Jokowi menyampaikan, tantangan tersebut semakin berat karena situasi global yang sangat dinamis saat ini. Hal tersebut ditandai persaingan atau rivalitas antara kekuatan besar yang semakin meningkat. 

Di samping itu, meningkatnya rasa pesimisme terhadap kerjasama multilateral juga menjadi faktor lainnya. Ditambah lagi, rule base order semakin banyak dilanggar pada saat seperti sekarang ini.

Dengan perubahan kondisi geopolitik seperti saat ini, Presiden RI menekankan pentingnya peran ASEAN di dalam menavigasi perubahan tersebut.

Ia juga kemudian menyampaikan bahwa dari lebih lima dekade, ASEAN memiliki fondasi yang cukup kuat sebagai komunitas di dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Fokus ASEAN

PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam KTT ASEAN 36 pada Kamis 26 Juni 2020. (Source: ASEAN 2020 Vietnam)

Menyikapi hal tersebut, Jokowi menekankan dua hal yang menjadi fokus utama.

Pertama, pentingnya ASEAN untuk memperkuat kerja sama percepatan pemulihan ekonomi ASEAN. Presiden mengingatkan bahwa dalam situasi ekonomi yang cukup terpuruk akibat pandemi, seluruh negara ASEAN harus bekerja lebih keras untuk menguatkan dan menumbuhkan ekonomi kawasan secara lebih cepat. 

Ia menekankan bahwa konektivitas menjadi kuncinya, baik konektivitas barang, jasa maupun pelaku ekonomi yang secepat mungkin segera dapat dihidupkan. 

ASEAN juga dinilai perlu memulai pengaturan mengenai ASEAN Travel Corridor secara hati-hati, terukur dan bertahap. Ini dinilai penting lantaran dapat menunjukkan arti strategis dari komunitas ASEAN baik di kawasan maupun di mata dunia internasional. 

Jokowi menekankan pentingnya konektivitas digital terutama fasilitasi e-commerce, e-health dan e-learning termasuk UMKM untuk bisa masuk dalam dunia digital. 

Hal ini pun kemudian berkaitan dengan RCEP, yang erat dengan resiliensi ekonomi kawasan. 

Kedua, Jokowi mengatakan pentingnya penguatan kerjasama kawasan untuk mengembalikan harapan terhadap multilateralisme yang efektif, efisien dan berkeadilan. Ini akan menjadi dasar bagi negara-negara di masa new normal.

Jokowi menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi subjek dan bukan hanya menjadi objek, yang membuat pentingnya untuk memperkokoh ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang menguatkan konektivitas. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya