Liputan6.com, Jakarta - Sampai dengan 24 Juni 2020, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah melakukan pendanaan pengadaan lahan atas 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp 53,348 triliun untuk 81.699 bidang seluas 123.776.150 m2
"Porsi terbesar untuk pendanaan ini adalah jalan tol, kemudian yang kedua bendungan, jalur kereta api, pelabuhan, dan bendungan," ujar Direktur Pendanaan Lahan LMAN, Qoswara dalam video konferensi, Jumat (16/6/2020).
Baca Juga
Advertisement
Adapun rinciannya, ada sebanyak 40 proyek jalan tol senilai Rp 47,771 triliun, 25 proyek bendungan senilai Rp 3,549 triliun, 7 proyek jalur Kereta Api senilai Rp 1,328 triliun, 1 proyek pelabuhan senilai Rp 0,539 triliun, dan 4 proyek irigasi senilai Rp 0,151 triliun.
Sebagai informasi, LMAN merupakan BLU dibawah DJKN yang dibentuk pada 2015. Tugas inti LMAN saat ini adalah pengelolaan properti, konsultasi, dan pengadaan lahan. Mitranya bisa swasta, BUMN, KL maupun Pemda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
89 Proyek Senilai Rp 1.422 Triliun Direkomendasikan Jadi PSN Baru, Ini Rinciannya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tengah mengisir 425 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat menguatkan ekonomi bangsa dan rakyat Indonesia pasca pandemi virus Corona atau Covid-19.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, dari 425 usulan tersebut, ada 89 PSN yang telah direkomendasikan.
"89 direkomendasikan sebagai PSN baru dan PSN baru ini sebesar Rp 1.422 triliun. Yang terdiri dari 56 proyek merupakan program usulan baru, 10 proyek merupakan proyek perluasan, 15 proyek dikelompokkan dalam program baru, dan 8 proyek ketenegalistrikan," tutur Airlangga usai Rapat Terbatas (Ratas) secara daring, Jumat (29/5/2020).
Menurut Airlangga, ada 15 proyek terkait pembangunan jalan dan jembatan. Sementara rincian lain di antaranya yakni 5 proyek bandara dengan alokasi dana Rp 5,66 triliun, 5 proyek kawasan industri Rp 327,2 triliun, dan 13 proyek bendungan dan irigasi Rp 71,8 triliun, dan satu proyek tanggul laut dengan dana Rp 5,68 triliun.
"2 proyek smelter, 1 proyek penyediaan lahan pangan yang berada di Kalteng dan ini sedang disiapkan juga, 5 proyek pelabuhan, 6 proyek kereta api, 13 proyek kawasan perbatasan, 12 proyek energi, 6 proyek air bersih, 1 proyek pengelolaan sampah, dan 3 proyek pengembangan teknologi termasuk teknologi drone senilai Rp 27,17 triliun," jelas dia.
Adapun beberapa proyek arahan Jokowi yang tersebar di beberapa wilayah, lanjut Airlangga, antara lain di Sumatera ada 7 proyek senilai Rp 117 triliun, Jawa 25 proyek senilai Rp 462 triliun, Kalimantan 17 proyek Rp 144 triliun, Sulawesi 8 proyek Rp 208 triliun, Bali dan Nusa Tenggara 12 proyek Rp 28 triliun, skala nasional ada 11 proyek Rp 351 triliun, dan wialayah Maluku-Papua Rp 11 triliun.
"Dari data yang didapatkan oleh Kementerian PUPR, bahwa rule of thumb atau multiplier effect dari setiap Rp 1 triliun proyek itu bisa mempekerjakan 14.000 tenaga kerja, baik direct atau indirect," katanya.
"Jadi ini adalah proyek yang sifatnya adalah pembangunan Kita lihat bahwa proyek ini dalam periode 2020-2024, ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sebanyak 4 juta. Atau selama proyek itu berjalan, agregatnya bisa mencapai 19 juta orang yang bekerja dalam project selama 5 tahun ini," Airlangga menandaskan.
Advertisement
Usulan PSN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku menerima 245 usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan digarap demi mendongkrak pemulihan sektor ekonomi saat pandemi virus corona atau Covid-19. Dia pun meminta jajarannya mengurus skema skala prioritas.
"Terkait dengan usulan 245 PSN baru, saya minta untuk betul-betul dilihat di lapangan, dihitung, dikalkulasi secara rinci, mana yang direkomendasi dan mana yang tidak direkomendasi," tutur Jokowi saat Rapat Terbatas (Ratas) online, Jumat (29/5/2020).
Jokowi menegaskan, pemerintah memprioritaskan percepatan pelaksanaan PSN yang langsung berdampak besar bagi penguatan ekonomi rakyat. Termasuk juga dalam pemulihan ekonomi nasional secara menyeluruh.
"Prioritas proyek yang memiliki daya ungkit besar kepada ekonomi pascapandemi, saya kira sangat penting untuk kita dahulukan," jelas dia.
Jokowi juga meminta para menteri membagi fokus dalam pemulihan sektor lainnya pascapandemi Covid-19. Seperti sektor pendidikan dan kesehatan yang memang sudah teragendakan dalam PSN.
"Walaupun saat ini kita tengah menghadapi pandemi, tapi agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita, yang menjadi prioritas bagi kepentingan nasional, tidak boleh berhenti dan tetap harus kita lanjutkan," Jokowi menandaskan.