Gubernur Jabar Imbau Warga Jakarta Tak Pergi ke Puncak Bogor, Ini Alasannya

Sejak diberlakukan PSBB proporsional di Kabupaten Bogor, setiap akhir pekan kawasan Puncak ramai dikunjungi wisatawan dari Jakarta.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Jun 2020, 20:44 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat menyambut Menteri PMK RI dan Menteri Kesehatan RI di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Sabtu (20/6/20). (Foto: Yana/Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya untuk sementara ini tidak berkunjung ke kawasan Puncak, Bogor.

Imbauan ini menyusul dua orang wisatawan dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan rapid test hingga tes usap tenggorokan atau swab di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

Dua orang tersebut berasal dari Jakarta Utara dan Jakarta Selatan yang hendak berwisata ke kawasan Puncak.

"Maka kita mengimbau warga Jakarta jangan dulu untuk datang ke Puncak karena pergerakan wisatawan belum terkendali," kata Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan rapid test di Stasiun Bogor, Jumat (26/6/2020).

Sejak diberlakukan PSBB proporsional di Kabupaten Bogor, setiap hari terutama akhir pekan kawasan Puncak ramai dikunjungi wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya.

Para wisatawan itu, lanjut Emil, datang ke lokasi-lokasi yang tidak dikelola sebagai tempat wisata, seperti kebun teh dan jajan di pinggir jalan. Sebab, sebagian besar tempat wisata masih tutup.

"Kebanyakan mereka ke Puncak itu datangi tempat-tempat yang tidak ada pengelolanya seperti kebun teh, air terjun. Nah itu yang sedang kita kaji," terangnya.

Untuk wisatawan yang datang untuk menginap di hotel, makan di restoran maupun ke tempat wisata resmi, Emil mengaku tidak khawatir karena sektor usaha itu sudah memiliki layanan berbasis pada protokol kesehatan.

"Yang bayar, atau tiket secara online, itu bisa diatur," kata Emil.

Untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19, Pemerintah Provinsi Jabar akan kembali melaksanakan tes masif di kawasan Puncak. Tes massal Covid-19 ini dilakukan secara acak dengan sasaran wisatawan yang datang ke Puncak.

"Besok kita lakukan tes juga ya. Kalau ternyata masih banyak yang positif, ya terpaksa (kawasan kebun teh, curug) kita tutup," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tes Massal Acak

Sebelumnya, tes massal Covid-19 dilakukan secara acak selama dua hari kepada warga asal Jakarta dan sekitarnya yang hendak berlibur ke Puncak. Tes massal pertama pada Sabtu (20/6/2020) dilaksanakan di empat titik jalur Puncak. Kemudian hari berikutnya dilanjutkan di Taman Wisata Matahari.

Dari 1.551 orang, 88 yang reaktif saat rapid test, dua di antaranya positif berdasarkan tes swab. Dua orang tersebut berasal dari Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya