Liputan6.com, Jakarta Meski telah lama pensiun dari industri film dewasa, nama Mia Khalifa masih lekat dengan image bintang porno. Malahan namanya masih populer di sebuah situs penyedia konten film dewasa.
Walau memiliki banyak penggemar, perempuan itu mengaku bahwa menjadi bintang film dewasa memiliki dampak bagi kesehatan mentalnya. Hal itu ia ungkapkan baru-baru ini di akun Tik Tok-nya.
Advertisement
Melansir dari The Sun, Mia mengatakan bahwa tiap jam ia mengalami serangan disosiatif bila ia mengingat ratusan juta orang mengingat namanya hanya berdasarkan tiga bulan kehidupan dirinya yang paling terendah, paling beracun, dan paling tidak biasa ketika ia masih berusia 21 tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak sepadan dengan uang yang didapat
Mia juga sempat merespon pengguna TikTok lain yang bercanda akan membuat video porno untuk mendapat banyak uang. Menurutnya, dikenal sebagai bintang porno ternyata tak sepadan dengan jumlah uang yang diterima.
"Perempuan, jangan lakukan itu...itu tak sepadan," tulisnya.
Mia mengaku ia hanya mendapat 9.600 pound sterling atau sekitar Rp170 juta dari video yang dibintanginya meski ia sangat populer. Bahkan, ia tak mendapat tambahan uang walau filmnya masih banyak diakses penonton.
Advertisement
Dihantui perbuatannya
Mia mengaku berupaya selama bertahun-tahun agar video yang menampilkannya di berbagai situs dewasa dihilangkan, namun gagal.
Salah satu video yang ingin jejak digitalnya hilang adalah rekam gambar memperlihatkan dirinya mengenakan hijab saat memerankan adegan tak pantas. Hal itu memicu ancaman pembunuhan dari sejumlah kaum Muslim.
Mia yang dibesarkan dalam ajaran Katolik mengklaim ia berada dalam tekanan saat melakukan video tersebut. Karenanya, ia merasa dihantui dengan 11 video porno yang pernah dibuatnya.
Menekan wanita muda
Perasaan tersebut diungkap saat menanggapi Instagram Story milik pengguna bernama Poppymillsx. Ia menuliskan, "Sekali Anda membuatnya dan beredar luas, Anda adalah aktris porno. Jadi, sangat mudah untuk memfilmkan 100 lebih, citra Anda sudah rusak, kan?"
"Produser dan orang-orang di atas menggunakan itu untuk menekan wanita muda untuk mendatangani kontrak yang tidak hanya sulit bagi mereka untuk meninggalkannya, tetapi juga membuat mereka tak berhak atas video-video tersebut," sambungnya.
Advertisement
Beberapa artis porno hanyalah korban eksploitasi
"Perempuan seperti Mia Khalifa memiliki video tersebut dari bertahun-tahun lalu yang tidak akan pernah menghilang. Perempuan dihantui oleh keputusan yang mereka buat bertahun-tahun lalu. Tapi, itu bukan keputusan mereka. Mereka dieksploitasi. Tolong hanya dukung porno yang etis sehingga semua berdasarkan aturan kreator. Jangan dukung perempuan rapuh lain dieksploitasi karena mereka membutuhkan uang untuk membayar sewa."
Mia pun menuliskan komentar, "Sebelas video itu akan menghantuiku sampai aku mati, dan aku tak ingin perempuan muda lainnya mengalaminya - karena tidak seorang pun semestinya mengalami hal itu."