Mengantisipasi Penyebaran Covid-19 di Lokasi Wisata Dadakan Kawasan Puncak

Beberapa lokasi wisata dadakan itu seperti perkebunan teh dan jajanan di pinggir jalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2020, 07:30 WIB
Sejumah kendaraan terjebak kemacetan menuju kawasan Puncak di Tanjakan Selarong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6/2019). Memasuki lebaran hari kedua, beberapa titik di kawasan Puncak mengalami kemacetan akibat tingginya tingkat kunjungan wisatawan domestik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bogor - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil mewaspadai wisata dadakan atau lokasi yang tanpa pengelola tapi kerap dijadikan tempat berkunjung para wisatawan di Kawasan Puncak Cisarua Kabupaten Bogor.

"Kami mendapati beberapa temuan, pertama daerah wisata yang tidak berbayar, yang memang tidak ada pengelola itu ternyata masih relatif lebih rawan. Kita akan lakukan tindakan," ujarnya Emil usai meninjau beberapa titik pusat keramaian di Kawasan Puncak, Jumat (26/6/2020).

Beberapa lokasi wisata dadakan itu seperti perkebunan teh dan jajanan di pinggir jalan. Pemprov tengah mengkaji antisipasi penularan virus corona COVID-19 di lokasi-lokasi tersebut.

"Kita lagi kaji dengan Pak Kadis Pariwisata, untuk memberikan wastafel-wastafel, disebar sehingga mereka paham menerapkan protokol kesehatan," katanya dilansir Antara.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengakui bahwa wisatawan yang belakangan memadati Jalur Puncak, umumnya mendatangi lokasi-lokasi yang tidak dikelola sebagai tempat wisata.

"Kalau misalnya berwisata ke hotel, amanlah ya, karena kita juga sudah lakukan pembinaan ke pihak hotel. Tapi kalau hanya di pinggir jalan menikmati makanan, makan Indomie di Puncak, ngopi, ya cuma kepentingan itu aja jelas kita pulangkan," terang perempuan yang akrab disapa Ipah itu.

Meski tidak melakukan penutupan jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu, tapi menurutnya petugas kepolisian akan melakukan pembubaran di lokasi-lokasi yang dianggap menjadi pusat keramaian.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya