Iwan bersiap mengajar Silat Chingkrik Betawi di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Selepas Isya, Irwanto yg akrab disapa Bang Iwan (36) menyiapkan pangsi hitam, peci, dan sabuk hijau yang akan digunakan untuk latihan silat malam itu di aula Rusunawa. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan menunjukkan sejumlah senjata yang biasa digunakan dalam latihan. Sudah 5 tahun pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pegawai toko itu membuka Perguruan Pencak Silat Chingkrik Betawi Rusunawa meskipun dengan keterbatasan tempat latihan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan memimpin doa sebelum memulai latihan. Di aula yang tidak terlalu besar itu Iwan setidaknya telah melatih ratusan murid mayoritas anak-anak hingga remaja dan memenangi beberapa kejuaraan baik tingkat wilayah maupun Provinsi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan saat mengajarkan Silat Chingkrik Betawi kepada muridnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Berbekal dari belajar silat Chingkrik di wilayah Bukit Duri yang digurui oleh Kong Sulaiman, Iwan diamanatkan untuk mengembangkan seni beladiri Betawi tersebut kepada anak-anak muda di lingkungan tempat tinggalnya, yakni di Kampung Pulo. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan saat mengajarkan Silat Chingkrik Betawi kepada muridnya. 5 Tahun berjalan, perguruan silat yang didirikan Iwan sempat terhenti akibat penggusuran lahan Kampung Pulo. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Namun, berpindah ke Rusunawa tak mengendorkan semangat Iwan untuk terus mengajarkan silat kepada kaum muda. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan saat menunjukkan salah satu jurus Silat Chingkrik Betawi. Dirinya sadar bahwa seni beladiri asli Betawi ini semakin dilupakan di tanah kelahirannya yang tenggelam akibat ekspansi modernisasi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan didampingi murid menyaksikan salah satu murid saat menunjukkan jurus Silat Chingkrik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Iwan bersama keluarga dan murid saat beristirahat di sela latihan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Ayah dari 2 anak berharap perguruan silatnya dapat terus berkembang agar kaum milenial bisa lebih mengenal serta melestarikan salah satu kebudayaan Betawi tersebut. "Menanamkan akhlak dan jati diri kepada anak-anak sejak dini itulah tujuan belajar silat." ungkapnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Sejumlah penghargaan dan foto dokumentasi Perguruan Silat Chingkrik Betawi Rusunawa saat mengikuti kejuaraan terpajang di dinding tempat latihan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Baju pangsi, peci merah, sabuk, dan sebilah golok yang biasa dikenakan Iwan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Salah seorang murid melintasi foto Kong Sulaiman, guru silat Iwan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Salah seorang murid Iwan saat menunjukkan jurus Silat Chingkrik Betawi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)