Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Amerika Serikat anjlok pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan ini. Hal ini setelah meningkatkan kekhawatiran tentang lonjakan terbaru kasus virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (27/6/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 730,05 poin atau 2,8 persen pada 25.015,55.
Kemudian, S&P 500 turun 2,4 persen menjadi 3.009,05 dan Nasdaq Composite turun 2,6 persen menjadi ditutup pada 9.757,22.
Baca Juga
Advertisement
Dow dan S&P 500 masing-masing turun 3,3 persen dan 2,9 persen sepanjang pekan ini dan Nasdaq kehilangan 1,9 persen dalam periode waktu tersebut.
“Kasus-kasus virus corona sangat tinggi dan pembukaan kembali ekonomi ditunda, yang setidaknya akan berdampak pada pendapatan,” kata Tom Essaye, Pendiri The Sevens Report.
“Kebangkitan dalam kasus-kasus virus corona meningkatkan kekhawatiran bahwa rebound mungkin akan berumur pendek karena kemungkinan pemutusan ekonomi secara sukarela atau berpotensi lebih besar dari pemerintah menjadi semakin mungkin," lanjut dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus di Negara Bagian AS
Negara bagian Texas memerintahkan semua bar dan perusahaan yang menerima lebih dari 51 persen dari penerimaan bruto mereka dari minuman beralkohol untuk menutup operasi.
Restoran juga harus membatasi makan di tempat untuk kapasitas di bawah 50 persen dalam ruangan.
"Pada saat ini, jelas bahwa peningkatan kasus sebagian besar didorong oleh jenis kegiatan tertentu, termasuk warga Texas yang berkumpul di bar," kata Gubernur Texas Greg Abbott.
Sementara itu, Florida juga mengumumkan akan menangguhkan kebijakan 'konsumsi di tempat' untuk alkohol di bar pada negara bagian tersebut setelah melaporkan lonjakan hampir 9.000 kasus virus baru.
Di Arizona, jumlah kasus melonjak 5,4 persen, melampaui rata-rata tujuh hari yang sebesar 2,9 persen. Di tingkat nasional, jumlah rata-rata harian dari kasus virus corona yang dikonfirmasi sekarang lebih dari 33 ribu.
Advertisement