Gugus Tugas Sebut 3 Lokasi Berpotensi Jadi Sumber Penularan Covid-19

Salah satu lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 adalah rumah makan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Jun 2020, 20:17 WIB
Juru Bicara Perintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan ada 3 lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 di dalam kondisi new normal.

"Yang akan juga memiliki potensi untuk terjadinya penularan adalah di rumah makan, di restoran," ucap Yurianto, Jakarta, Jumat 26 Juni 2020.

Menurut Yurianto, beberapa kondisi di rumah makan kerap dihadapkan pada kepentingan bersama dalam waktu yang relatif sempit. Sehingga jaga jarak sulit dihindarkan.

"Sebagai contoh jam makan siang, ini akan dilakukan oleh semua orang dan banyak orang. Dengan kapasitas yang harus kita batasi, sering kali disiplin ini tidak bisa dipenuhi," kata pria yang kerap disapa Yuri ini.

Sehingga, lanjut dia jarak orang di rumah makan antara satu dengan yang lain tak bisa dijaga lebih dari satu setengah meter.

Di samping rumah makan, kantor juga berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19. Hal ini karena kontak yang lama di dalam kantor, menurut Yuri berpeluang untuk terjadinya penularan di dalam ruang kerja atau kantor.

"Oleh karena itu menjaga jarak dan tetap menggunakan masker selama di ruang kerja itu menjadi sesuatu yang mutlak kita lakukan," tegas dia.

Guna meminimalisir penularan di kantor, Yuri mengatakan bahwa pengaturan ventilasi dan sirkulasi udara di dalam ruangan kantor menjadi sesuatu yang penting. Ia menyarankan agar penggunaan pendingin udara di dalam ruang kantor sebisa mungkin tak digunakan sepanjang waktu.

"Dan diupayakan juga setiap hari udara diganti dengan udara segar yang berasal dari luar. Tentunya ini akan sangat dipengaruhi oleh desain ruangan dan desain kantornya," jelas Yuri.

Ketiga, lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 adalah di sarana transportasi massal. Yurianto mengatakan, pemerintah sudah mengantipasi moda transportasi commuter dengan membagi beban penumpang pada waktu yang berbeda. Sudah ada Surat Edaran yang membagi jam kerja 2 gelombang.

"Ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kapasitas commuter bisa diisi dengan memenuhi prasyarat aman menjaga jarak," kata Yurianto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Data Corona 26 Juni 2020

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan orang-orang yang terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, jumlah kasus positif di Tanah Air masih mengalami peningkatan.

Pria yang akrab disapa Yuri ini menyebut, hingga Jumat (26/6/2020), jumlah pasien positif Covid-19 telah bertambah 1.240 orang.

"Sehingga totalnya menjadi 51.427 orang," ungkap Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta.

Sering penambahan kasus positif, jumlah kasus sembuh juga terus mengalami lonjakan. Total pasien positif yang telah sembuh menjadi 21.333 orang. Sedangkan pasien yang meninggal akibat Covid-19 totalnya mencapai 2.683 orang.

Data update pasien virus Corona atau Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 25 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga Jumat pukul 12.00 WIB.2 dari 4 halaman

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya