Liputan6.com, Jakarta Payal dan Deepak Thawani adalah sepasang saudara kandung yang didiagnosa menyandang dwarfisme sesaat setelah lahir. Tubuh mereka lebih kecil dan pendek dari orang lain, namun keduanya memiliki impian dan ambisi besar untuk masa depan.
Cemoohan dan gangguan dari teman sebaya di masa kecil sudah sering didapat. Kini di usia 24, mereka sudah tidak terganggu dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Ketika Payal lahir, orang tuanya menyadari bahwa dia memiliki kelainan dan segera dia dinyatakan memiliki disabilitas yang ditandai dengan tubuh kerdil itu.
Advertisement
Keadaan tubuh tak sempurna bukan alasan bagi keduanya untuk tidak mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Payal menyelesaikan sekolahnya dan juga mengambil jenjang pascasarjana karena pendidikan sangat penting baginya.
“Kami pergi ke sekolah inklusif. Guru dan teman kami baik terhadap kami dan itu memang membantu kami. Saya harus kuliah di swasta karena di Pali (India) tempat kami tinggal, ada beberapa pilihan bagus untuk studi yang lebih tinggi,” kata Payal kepada Newz Hook.
“Saya ingin orang-orang melihat saya melampaui keterbatasan saya. Saat ini, orang-orang terkejut dan melihat ke bawah ketika mereka melihat saya. Saya ingin mengubah sikap masyarakat kita terhadap orang-orang dengan dwarfisme.”
Saat ini, Payal sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan di bidang pemerintahan yang merupakan salah satu ambisinya.
Simak Video Berikut Ini:
Harapan Deepak
Ketika Deepak lahir, orangtuanya sangat memerhatikan kondisinya mengingat kakak perempuannya, Payal, yang lebih dulu lahir sudah didiagnosa dwarfisme.
Setelah diperksa dokter, tenyata Deepak memiliki masalah dengan jari-jari kaki dan mengharuskannya menjalani operasi.
Sejak usia sangat muda, pria berambut hitam ini sudah memiliki tujuan jelas tentang apa yang ingin dia lakukan. Sama seperti anak muda lainnya, ia memiliki impian dan ambisi besar. Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang administrasi bisnis, Deepak mendapatkan pekerjaan impian sebagai pegawai di pengadilan distrik.
“Saya ingin orang mengenal kami dengan nama kami. Saya berharap suatu hari nanti saya dan saudara perempuan saya menjadi terkenal. Kondisi keuangan kami tidak terlalu stabil. Namun terlepas dari semua kendala itu, saya sedang mempersiapkan pekerjaan impian saya,” katanya.
Advertisement
Ketertarikan Pada Musik dan Tari
Sejak usia sangat muda, Payal dan Deepak sangat suka musik dan tari. Baru-baru ini, mereka tampil bersama dalam pertunjukan bakat virtual 'Ignite 2.0' yang diadakan oleh 'Love Actually'. Duo ini mengatakan bahwa itu adalah platform yang bagus untuk bereksperimen dengan keterampilan mereka.
“Kami tertarik pada tarian dan musik, tetapi tidak pernah memiliki platform untuk menunjukkan keahlian kami,” kata Deepak.
“Kecacatan adalah sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja. Mengapa orang tidak memahami hal itu dan tidak memperlakukan kami dengan setara? Saya percaya sikap terhadap orang-orang difabel jauh lebih baik di kota-kota. Di kota kecil atau daerah, orang-orang jauh tertinggal. Mereka memandang difabel dengan cara yang aneh,” tambah Payal.
Baik Payal dan Deepak tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup. Mereka mendapat dukungan orangtua untuk mengejar semua impian dan ambisi. Tetapi seperti yang disampaikan saudara kandung ini, sikap masyarakat terhadap orang-orang difabel harus diubah. Hanya itu yang akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi para penyandang disabilitas.