Pandemi Corona Percepat UMKM Masuk ke Platform Digital

Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk melakukan transformasi digital secara nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2020, 19:00 WIB
Pengunjung melihat kain selama pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran KKI 2019 ini berlangsung selama 3 hari menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk melakukan transformasi digital secara nasional. Program ini pun telah mulai digarap sejak sebelum virus corona menyebar ke Indonesia.

Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Kebijakan Digital, Deddy permadi mengatakan munculnya pandemi justru mempercepat proses transformasi digital yang telah direncanakan pemerintah.

"Pandemi ini mempercepat transformasi digital, salah satunya mendorong ekosistem ini," kata Deddy dalam Webinar bertajuk Jaga UMKM Indonesia: Kebangkitan UMKM Di Era Pandemi Covid-19, Jakarta, Jumat (26/6).

Demi mendorong akselerasi digitalisasi ini Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan tiga hal, yakni infrastruktur digital, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) era digital dan sektor UMKM.

 

Salah satu kendala yang dihadapi saat ini, masih ada 12 ribu dari 83 ribu desa atau kelurahan yang belum mendapatkan akses jaringan internet 4G di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan pada akhir 2021 sebagian desa yang belum telh terjangkau sinyal 4G.

Sehingga pada tahun 2020, semua wilayah di Indonesia telah tersambung internet 4G. Hal ini sangat penting bisa dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada UMKM dan penerapan digitalisasi.

"Harapannya pada akhir 2021 sebagian desa itu sudah terjangkau sinyal 4G dan sampai 2022 sudah terjangkau 4G di semuanya," kata Deddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3 Level Kecakapan Digital

Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kominfo, kata Deddy juga mendekatkan percepatan SDM era digital. Pihaknya membagi 3 level kecakapan digital sebagai syarat agar UMKM bisa masuk pasar digital.

Level bawah berupa kemampuan digital meliputi kemampuan dasar digital dan literasi digital. Level kedua yakni intermediate, yakni kategori teknisi digital. Di masa depan UMKM juga membutuhkan berbagai sistem digital yang berubah dengan cepat.

"UMKM butuh teknisi digital, mereka butuh data analisis, AI, VR, cyber security dan lain-lain," kata dia.

Sementara, level tertinggi SDM digital yakni advance digital skill. UMKM ini bisa dibekali akselerasi bisnis di tengah transformasi yang persaingannya besar.

Deddy mengaki Kementerian Kominfo sejak tahun 2016 sudah menginisiasi gerakan UMKM Go Online. Ekosistem ini gerakan kerjasama, sehingga menurut laporan terakhir ada 8 juta UMKM yang Go digital potensinya semakin besar.

Sebelum pandemi, sektor UMKM menopang 11 persen GDP.Diperkirakan pada tahun 2022 akan ada 62 juta bekerja di UMKM digital. Untuk itu menjadi penting bagi pemerintah konsentrasi terhadap sektor UMKM.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya