Cerita Alfian, Mahasiswa Inklusi Raih Gelar Sarjana di FISIP Unair

Alfian Andhika, penyandang tuna netra pertama yang menempuh studi di Fisip Unair.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2020, 08:25 WIB
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Lahir dengan keterbatasan bukan menjadi sebuah halangan. Itulah yang menjadi salah satu pedoman hidup Alfian Andhika, wisudawan inklusi yang lulus dari Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair).

Alfian resmi menyandang gelar sarjana bersama ratusan lulusan yang di wisuda secara online pada Juni 2020.Untuk itu, saat gelaran wisuda online pada Sabtu, 27 Juni 2020, Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih meminta agar seluruh peserta mendengarkan kisah perjalanan Alfian dalam menempuh studi di Unair hingga menjadi wisudawan.

Dalam video yang berdurasi dua menit tersebut, Alfian menuturkan banyak kisah yang bisa memberikan semangat dan inspirasi. Pada 2016, bagi Alfian merupakan tahun yang sangat bersejarah. 

Lantaran pada 2016, ia resmi menjadi bagian dari keluar besar UNAIR. Bahkan, dalam menjalankan studi, ia juga mendapat bantuan pendidikan bidikmisi. Alfian juga mengaku, proses untuk mewujudkan mimpinya tersebut tidaklah mudah.

Namun, dengan segala upaya dan pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa, keterbatasan sebagai penyandang tuna netra mendorong Alfian untuk lebih giat lagi mewujudkan mimpinya.

"Awalnya memang tidak mudah, terlebih saya merupakan penyandang tuna netra pertama yang menempuh studi di FISIP UNAIR. Tapi, hal itu membuat saya tertantang dan ingin bagaimana kampus bisa lebih inklusi lagi," ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/6/2020).

Menjalani studi dengan keterbatasan yang ada, bagi Alfian justru menjadi hal yang sangat luar biasa. Hal itu, menurut Alfian, bisa menjadi momentum dan pengingat bagi semua pihak dengan dorongan dan semangat, orang-orang sepertinya bisa melakukan hal yang bermanfaat.

"Perjalanan saya ini bisa menjadi momentum bahwa awal agar bisa menjadi insan yang lebih bermanfaat," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Membagi Pesan

Ia juga berpesan kepada semua pihak, teman-teman yang memiliki keterbatasan bukanlah tidak mampu untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat.

Jika diberikan kesempatan yang sama, sambungnya, teman-teman yang memiliki keterbasan juga bisa melakukan hal yang bermanfaat kepada orang lain.

"Jadi, ayo ubah pola pikir bahwa bagi teman-teman yang memiliki keterbatasan, mereka sebenarnya bisa dan mampu jika diberikan kesempatan yang sama," ungkap Alfian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya