Pemkot Surabaya Tambah Kapasitas Tes Swab, Siapa Saja Jadi Prioritas?

Selama ini warga Surabaya dinilai sangat pro aktif melakukan pemeriksaan tes COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2020, 09:00 WIB
Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya menambah kapasitas pemeriksaan tes swab atau tes usap menjadi 500 tes swab per hari.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, selama ini warga Surabaya dinilai sangat pro aktif melakukan pemeriksaan tes.

Baik yang dilakukan pemerintah kota (pemkot), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Kapasitas pemeriksaan juga ditambah menjadi sekitar 500 tes swab per hari.

"Sasarannya semua masyarakat, terutama orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG),orang dengan resiko (ODR)," ujar Feny, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, ditulis Minggu (28/6/2020).

Ia meminta ketika warga melakukan pemeriksaan, dipastikan agar terdaftar di puskesmas masing-masing. Tujuannya, agar dinkes dapat melakukan pemantauan terhadap orang tersebut beserta kontak erat yang bersangkutan.

"Kami juga mengimbau baik itu swasta atau perusahaan BUMN yang sudah tes rapid atau tes swab untuk lapor ke dinkes. Bukan untuk apa-apa. Kita harus lakukan tracing untuk mencari sumber penularannya," tutur dia di Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Makin Banyak Pemeriksaan, Makin Banyak Kasus Ditemui

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dia menuturkan, semakin banyak pemeriksaan yang dilakukan, semakin banyak pula ditemukan kasus. Dengan begitu, maka akan bisa melakukan pengobatan sedini mungkin supaya dia bisa sembuh dari COVID-19 ini.

"Tetapi kalau tahunya sudah dalam level yang parah, maka tentu akan lebih susah untuk disembuhkan," kata Feny.

Sebetulnya, lanjut dia, upaya yang tengah dilakukan ini seperti membelah gunung es. Artinya yang terpenting dari hal ini adalah terus gencar dalam 3 hal, yaitu tracing, tes dan treatmen.

"Makanya masyarakat tidak perlu takut, dari awal kita tahu bahwa kita akan mencegah kematian," ujar dia.

Selain itu, dua unit mobil laboratorium PCR milik BNPB juga kembali ke Surabaya, Jawa Timur. Hal ini lantaran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersurat kepada Kepala BNPB. Dalam suratnya itu, Wali Kota Risma memohon kepada BNPB supaya mobil tersebut dihadirkan lagi ke Surabaya untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Surabaya.

"Hari ini (Sabtu, 27 Juni 2020-red) langsung dioperasikan dua unit mobil tersebut, ada yang melakukan tes di Hotel Asrama haji dan ada pula yang di Gelora Pancasila,” kata Feny sapaan lekat Febria Rachmanita.

Tidak hanya itu, saat ini Feny beserta tim dari BNPB yang mengoperasikan dua unit mobil itu terus merumuskan titik-titik lokasi mana saja yang dalam waktu dekat akan didatangi Mobil Lab PCR ini. Pada Minggu, 28 Juni 2020 akan keliling di wilayah Lapangan Hoki dan daerah sekitar Keputih.

"Jadi, ayo kita bersama-sama melawan Covid-19 ini, karena sebetulnya garda terdepan itu adalah masyakatnya sebagai pemutusan penularan Covid-19," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya