MotoGP: Gabung Tim Pabrikan, Quartararo Bertekad Akhiri Dominasi Marquez

Banyak pembalap telah berusaha mengakhiri era dominasi Marquez di MotoGP. Dari yang senior seperti Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo sampai Valentino Rossi.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 29 Jun 2020, 09:15 WIB
Ekspresi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, dan rider Petronas Yamaga SET, Fabioa Quartararo, setelah kualifikasi MotoGP Jerez. (AFP/Jorge Guerrero)

Jakarta - Marc Marquez bisa disebut sebagai salah satu legenda MotoGP. Pasalnya, sejak 2013 ia hanya sekali gagal menjadi juara di kelas paling bergengsi ini.

Alhasil kini ia sudah merasakan enam titel juara dunia MotoGP dan semua ia rasakan dengan memperkuat satu tim, Repsol Honda.

Banyak pembalap telah berusaha mengakhiri era dominasi Marquez di MotoGP. Dari yang senior seperti Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo sampai Valentino Rossi.

Dan kini yang berstatus satu angkatan atau bahkan lebih muda dengan Marquez: Maverick Vinales atau Alex Rins. Terbaru kini ada pembalap muda yang berambisi mengakhiri era Marquez di MotoGP.

Sosok pembalap tersebut adalah Fabio Quartararo, 21 tahun. Untuk diketahui, Quartararo merupakan debutan di MotoGP 2019.


Ambisi Quartararo

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berusaha mengejar Fabio Quartararo, pada MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10). Pembalap asal Spanyol itu menyudahi balapan 26 lap dengan catatan waktu 39 menit 36,223 detik. (AP/Gemunu Amarasinghe)

Namun meskipun berstatus debutan musim lalu, Quartararo bisa langsung unjuk gigi dengan torehan tujuh podium, enam pole position dan menempati posisi kelima klasemen.

Karena prestasi ini, Quartararo direkrut tim pabrikan Yamaha untuk MotoGP 2021. Jadi tidak heran, kini pembalap Petronas Yamaha itu mulai pasang target tinggi dalam kariernya.

"Mengakhiri era Marquez? Itu targetnya. Tidak perlu diragukan lagi. Untuk melakukannya, Anda harus bekerja keras agar bisa terus kompetitif," kata Quartararo.

Quartararo juga menyadari, fakta ia memperkuat tim pabrikan Yamaha mulai MotoGP 2021, membuatnya lebih berpeluang mengalahkan Marquez.

"Pada dua tahun ke depan, saya mengenbang tanggung jawab besar tapi juga sekaligus kesempatan besar," ucap pembalap kelahiran Nice, Prancis, 20 April 1999 itu.

Sumber: Tuttomoriweb

Disadur dari: Bola.com (penulis Hendry W, published 28/6/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya