Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan Unknown Flying Object atau UFO masih menjadi misteri bagi sebagian besar manusia di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Belum lama ini, Komite Intelijen Senat meminta Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon merilis laporan publik seputar UFO atau objek terbang tak dikenal.
Tak hanya itu. Komite berencana memberlakukan aturan baru tentang bagaimana Kementerian Pertahanan AS berbagi informasi tentang UFO.
Advertisement
UFO --istilah yang merujuk pada benda yang secara harfiah tidak dikenal, namun juga tidak harus dugaan pesawat ruang angkasa alien-- telah banyak diberitakan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2017, The New York Times melaporkan upaya Pentagon untuk melacak dan mempelajari UFO.
Pentagon bahkan telah mengonfirmasi keaslian video dari pesawat militer AS yang menunjukkan benda-benda terbang yang tidak diketahui asalnya atau diduga UFO.
Video Pilihan
RUU Otorisasi Intelijen
Kini, Komite Senat ingin mengatur upaya pelacakan Pentagon. Ini merujuk Undang-Undang Otorisasi Intelijen yang diajukan komite untuk tahun anggaran 2021. Aturan itu akan menjadi bagian dari RUU Otorisasi Intelijen 2021, yang belum disetujui Kongres.
"Komite mendukung upaya Satuan Tugas Fenomena Udara Tidak Dikenal di Kantor Intelijen Angkatan Laut AS (ONI) untuk membakukan pengumpulan dan pelaporan tentang fenomena udara yang tidak dikenal, setiap tautan yang mereka miliki kepada pemerintah asing yang bermusuhan, dan ancaman yang mereka berikan pada aset militer AS. dan instalasi," demikian laporan Komite Intelijen Senat AS, seperti dilansir Livescience, Sabtu 27 Juni 2020.
Namun, menurut laporan komite, tidak ada proses terpadu dan komprehensif untuk mengumpulkan informasi tentang fenomena UFO. Terlepas dari potensi ancamannya.
Advertisement
Lacak UFO secara Sistematis
Pengumuman ini tampaknya mewakili konfirmasi pertama bahwa Intelijen AL AS (ONI) masih melacak objek-objek ini secara sistematis. Pejabat federal sebelumnya mengatakan ada program terkait 'UFO', tapi berakhir pada 2012.
Penulis UFO Roger Glassel dikonfirmasi pada Mei 2020 mengatakan, berdasarkan pertukaran e-mail atau surat elektronik dengan perwakilan Angkatan Laut, menyatakan adanya keberadaan "tim antarlembaga" yang dipimpin oleh Angkatan Laut AS, yang berfokus pada "fenomena udara tak dikenal."
Komite menginstruksikan Direktur Intelijen Nasional dan kepala badan lainnya untuk menyerahkan laporan dalam 180 hari dengan sejumlah rincian tentang penyelidikan ONI.
Harus Serahkan Laporan
Laporan tersebut harus mencakup perincian tentang apa yang diketahui pemerintah federal tentang "intrusi" ke wilayah udara AS terbatas dan benda terbang tak dikenal lainnya. Serta rencana untuk mengencangkan pengumpulan intelijen dan berbagi tentang masalah tersebut.
"Laporan tersebut harus diserahkan dalam bentuk yang tidak rahasia, tetapi dapat mencakup lampiran rahasia," tulis komite itu.
Itu berarti setidaknya beberapa informasi ini harus dipublikasikan ketika dan jika laporan tiba.
(Hariz Barak)
Advertisement