Polisi Dalami Motif WNA Nigeria Keroyok Anggota Saat Ungkap Kasus Penipuan Online

Polisi telah menangkap dan menahan 11 WNA asal Nigeria terkait pengeroyokan terhadap anggota kepolisian.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Jun 2020, 10:15 WIB
Ilustrasi Foto Penangkapan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menahan 11 Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria yang terlibat pengeroyokan terhadap petugas saat operasi penangkapan pelaku kasus penipuan online di Cengkareng, Jakarta Barat. Penyidik kini tengah mendalami motif atas aksi tersebut.

"Tunggu, (motifnya terungkap) setelah nanti semua kita dapati pemeriksaan dan gelar perkara menentukan apa yang bersangkutan tersangka atau saksi, kita tunggu saja ya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (29/6/2020).

Argo menyampaikan, pihaknya kini berkoordinasi dengan imigrasi terkait keberadaan WNA Nigeria tersebut. Penyidik juga melakukan profiling terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam operasi tersebut.

"Kita lihat dari pemeriksaan peran mereka masing-masing seperti apa. Ya tentunya masih dalam proses pemeriksaan," kata Argo.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus merilis kronologi insiden pengeroyokan terhadap beberapa anggota Polri. Hal tersebut diduga dilakukan oleh WNA asal Nigeria akibat salah paham.

"Kejadian bermula pukul 12.00 WIB, Sabtu 27 Juni 2020, di Apartemen Green Park View, Cengkareng, Jakarta Barat, saat anggota Subdit Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berjumlah 12 personel berada di TKP untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku WNA asal Nigeria yang melakukan tindak pidana penipuan online," tulis Yusri dalam siaran pers diterima, Minggu (28/6/2020).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dikira Razia Imigrasi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Dia melanjutkan, tim tersebut dipimpin oleh Iptu Magfira, kemudian ada salah satu warga Apartemen, diduga WN Nigeria berteriak 'ada razia dari pihak imigrasi'.

"Teriakan itu tidak lama kemudian membuat sekelompok WNA, diduga WN Nigeria melawan aparat kepolisian dan mengeroyok 5 orang personel anggota Subdit Tipid Siber Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya," jelas Yusri.

Padahal, Yusri menegaskan, Polri telah menyampaikan bahwa mereka adalah polisi.

"WNA tetap masih melawan sehingga terjadi keributan sampai terjadi pemukulan terhadap anggota Polda Metro Jaya itu oleh sekelompok WNA yang berjumlah lebih kurang 60 orang," jelas Yusri.

Atas insiden ini, Polri dibantu personel Resmob Polres Jakarta Barat dan personel Polsek Cengkareng menahan 11 orang WNA tersebut.

"Selanjutnya kita berkoordinasi dengan pihak Imigrasi (personel imigrasi datang ke TKP) untuk didetensi dan ditangani pihak Imigrasi dan situasi saat ini sudah kondusif," Yusri menandasi.

Sebagai informasi, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya saja, lima orang personel Subdit Tipid Siber Polda Metro Jaya mengalami luka ringan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya