Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Senin (29/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.225 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.220 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke posisi 14.241.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.225 per dolar AS hingga 14.226 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,6 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 14.369 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angak 14.239 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona yang terus meningkat dan potensi gelombang kedua pandemi, memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.
"Permintaan terhadap aset dolar AS sebagai aset aman, terindikasi meningkat dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang sekarang di level 0,635 persen," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (29/6/2020).
Menurut Ariston, pekan ini kemungkinan masih akan seperti pekan lalu dimana terjadi tarik menarik sentimen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Pergerakan Rupiah
Ia memprediksi, pekan ini nilai tukar rupiah cenderung akan mengalami pelemahan terbuka.
Tapi, lanjutnya, pelaku pasar juga tidak mengesampingkan sentimen positif pemulihan ekonomi.
"Pagi ini juga banyak kabar soal uji klinis fase 3 beberapa vaksin yang mungkin bisa jadi sentimen positif juga," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah dengan kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.
Pada Jumat (26/6/2020) lalu, rupiah ditutup melemah 45 poin atau 0,32 persen menjadi Rp14.220 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.175 per dolar AS.
Advertisement