Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Apple memperkenalkan pembaruan teraktual sistem operasinya iOS, yakni iOS 14. Pembaruan ini antara lain memiliki kemampuan untuk memberikan notifikasi ke pengguna kapan pun ada aplikasi yang mengakses clipboard perangkat mereka.
Belakangan diketahui, salah satu aplikasi yang dimaksud adalah TikTok. Berdasarkan laporan dari ArsTechnica, peneliti bernama Talal Haj Bakry dan Tommy Mysk mengungkap, TikTok ternyata tidak sendirian. Pasalnya, ada lebih dari 50 aplikasi populer di iOS yang melakukan hal serupa.
Advertisement
Uberzgizmo dalam laporan yang dikutip Tekno Liputan6.com, Senin (29/6/2020) menyebut, selain TikTok, aplikasi berita seperti Wall Street Journal, the New York Times, hingga Fox News melakukan hal serupa.
Tak hanya itu, aplikasi gim seperti Fruit Ninja dan PUBG Mobile juga ternyata mengakses clipboard iPhone milik pengguna. Demikian juga dengan aplikasi media sosial seperti Viber dan Weibo.
"Hal ini sangatlah berbahaya. Aplikasi-aplikasi ini membaca clipboard perangkat pengguna pada tidak ada alasan kuat terkait mengapa aplikasi-aplikasi ini butuh informasi yang ada di clipboard," kata Mysk.
Kata TikTok
Ia menambahkan, sebuah aplikasi yang tidak memiliki bidang teks untuk memasukkan teks atau tulisan, tak memiliki alasan untuk membaca teks di clipboard perangkat.
Merasa terusik dengan tudingan ini, TikTok pun memberikan alasan kenapa mereka membaca clipboard di perangkat pengguna.
Menurut TikTok langkah ini dilakukan semata untuk kepentingan pengguna. TikTok menganggap pihaknya mengakses clipboard karena ingin melindungi pengguna dari spam.
Advertisement
TikTok Hapus Fitur Antispam yang Baca Clipboard iPhone
Belum diketahui bagaimana hal ini bekerja. Namun di sisi lain, ada banyak konten tersimpan di clipboard perangkat, misalnya password.
TikTok menyebut, pihaknya akan merilis pembaruan untuk menghapus fitur antispam yang melakukan pembacaan terhadap clipboard itu. Pembaruan ini juga kabarnya sedang menanti persetujuan dari pihak App Store.
"Bagi TikTok, ini dipicu oleh fitur yang dirancang untuk mengidentifikasi perilaku berulang yang bersifat spam. Kami telah mengirimkan versi aplikasi yang sudah diperbarui ke App Store dan menghapus fitur anti-spam tersebut untuk menghilangkan kebingungan," kata pihak TikTok.
(Tin/Why)