Liputan6.com, Jakarta- India terus bekerja keras memerangi viris corona covid-19. Saat diumumkan terjadi peningkatan terbesar jumlah infeksi dalam satu hari, mereka membuka salah satu rumah sakit terbesar di dunia dalam upaya memerangi penyakit tersebut.
Menurut Pemerintah Delhi, sebuah fasilitas kesehatan terbesar di India, The Sardar Patel COVID-19 Care Centre, pada Minggu 29 Juni mulai beroperasi dengan 2.000 dari 10.000 tempat tidurnya tersedia.
Advertisement
Sedangkan untuk sisa 8.000 tempat tidur di fasilitas kesehatan yang terletak di daerah Chattarpur di Delhi itu, akan dapat digunakan mulai Rabu 1 Juli.
Sebelum peluncuran, Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, dan Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal mengunjungi pusat perawatan. Dalam laman Twitter-nya, Kejriwal menggambarkan pusat itu sebagai "di antara rumah sakit terbesar di dunia," demikian seperti dikutip dari CNN, Senin (29/6/2020).
Saksikan Video tentang Corona Covid-19 di Bawah Ini
Bantuan Besar kepada Warga Delhi
Melalui laman Twitter-nya, Menteri Dalam Negeri Amit Shah menulis bahwa fasilitas 10.000 tempat tidur "akan memberikan bantuan besar kepada orang-orang Delhi." Ia mengkonfirmasi bahwa administrasi dan operasi fasilitas akan dijalankan oleh Polisi Perbatasan Indo-Tiberan (ITBP).
Amit Shah juga mengatakan, "Saya memuji personil ITBP kami yang berani, yang akan mengoperasikan fasilitas Perawatan COVID ini selama masa-masa sulit ini. Komitmen mereka untuk melayani bangsa dan rakyat Delhi tidak tertandingi".
Advertisement
19.906 infeksi baru
Setelah Kementerian Kesehatan India merilis data kenaikan terbesar dalam jumlah kasus harian Corona COVID-19, negara tersebut melaporkan 19.906 infeksi baru dan 410 kematian baru dari virus itu, sehingga total menjadi 528.859 kasus positif dan 16.095 kematian.
Melampaui penghitungan Virus Corona di Mumbai, kota Delhi diketahui menjadi kota yang paling parah dilanda wabah di India.
Maharashtra Lebih Banyak
Selain itu, hanya negara bagian Maharashtra di India barat dengan 159.133 kasus Virus Corona yang memiliki lebih banyak infeksi daripada ibu kota negara itu.
(Natasha Khairunisa Amani)
Advertisement