Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali melakukan aksi spontan menangis sambil bersujud di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
Aksi yang menyita perhatian banyak orang tersebut terjadi pada saat acara audiensi dengan para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dan Jawa Timur.
Dalam audiensi tersebut Risma mendengarkan berbagai keluhan dari para dokter dan para pimpinan rumah sakit rujukan di Surabaya, terkait penanganan kesehatan COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Risma tiba-tiba menuju kursi yang diduduki oleh para dokter dan kemudian memegang salah satu kaki dokter sambil bersujud dan menyampaikan kata maaf.
Peristiwa ini terjadi setelah seorang dokter ahli paru senior dari RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono menceritakan, penuhnya rumah sakit-rumah sakit karena COVID-19. "Saya mohon maaf pak, mohon maaf,” kata Risma dengan suara lirih.
Risma menyampaikan, selama ini pihaknya kesulitan untuk berkoordinasi dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya bahkan untuk sekadar komunikasi. Sembari bersujud, Risma menjelaskan sudah menyediakan 200 tempat tidur di RS Husada Utama jika RS Dr Soetomo penuh.
"Kenapa saya selalu disalahkan, padahal bantuan saya ditolak," kata Risma sembari menangis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 28 Juni 2020
Sebelumnya, kasus persebaran Corona COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) masih didominasi oleh Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik).Dari data dinas Kominfo Jatim, ada penambahan 241 pasien positif baru Corona COVID-19 sehingga totalnya menjadi 11.482 orang, Minggu, 28 Juni 2020.
241 pasien positif Corona COVID-19 tersebut, masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban dan Kota Pasuruan.
Masing-masing dua orang berasal dari Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang dan Kota Malang. Selanjutnya, masing-masing tiga orang berasal dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo serta Kabupaten Tulungagung.
Masing-masing lima orang berasal dari Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Sampang. Kemudian, Kabupaten Bojonegoro enam orang, Kabupaten Mojokerto tujuh orang.
Masing-masing delapan pasien baru Corona COVID-19 berasal dari Kabupaten Magetan dan Kota Mojokerto. Kemudian, Kabupaten Bangkalan sembilan orang.
Kemudian terakhir adalah di tiga daerah di Surabaya Raya yaitu Kabupaten Gresik 23 orang, Kabupaten Sidoarjo 53 orang dan yang paling terbanyak adalah di Kota Pahlawan sebesar 96 orang.
Advertisement