Liputan6.com, Jakarta Pada acara Webinar Kemenpora yang bertajuk Protokol Olahraga Di Era New Normal Menuju Kebangkitan Olahraga Nasional Pasca Pandemi COVID-19 bersama moderator wartawan senior Suryopratomo, Senin (29/6), di Situation Room Kemenpora, Menpora Zainudin Amali menjelaskan tentang Persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Menurutnya, PSSI sekarang ini sedang mempersiapkan Tim Nasional, sedangkan untuk penyelenggaraannya sedang dirancang Kepresnya oleh pemerintah. "Kita tentu sebagai tuan rumah piala Dunia U 20 ingin sukses dua hal yaitu sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi, buat Kemenpora tambah satu sukses lagi yakni sukses administrasi,"ujar Menpora.
Terkait posisi 6 stadion yang akan digunakan, Menpora akan menunggu kepastian dari FIFA. "Kita masih menunggu kepastian dari FIFA mana 6 stadion yang akan digunakan. Sebelum pandemi kita sudah tersebar kabar ada Stadion Gelora Utama Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Manahan (Solo), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). Kemudian ada usulan lagi dari PSSI untuk menambahkan 2 stadion lagi yaitu, Stadion Si Jalak Harupat dan dan Stadion Jakabaring (Palembang)," ucap Menpora.
"Sampai hari ini kita memang belum mendapatkan kepastian dari FIFA. Dan memang FIFA yang punya kewenangan menentukan. Sehingga pemerintah sangat hati-hati betul, pemerintah tidak mau masuk terlalu dalam, karena nanti kita masuk katagori intervensi. Tetapi kita tetap harus pantau dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Pada acara webinar tersebut Menpora juga menjelaskan bagaimana pelaksanaan Protokol Keolahragaan yang akan dilakukan oleh cabang-cabang olahraga dan masyarakat olahraga di Indonesia. Untuk saat ini ada tiga cabang olahraga yang sudah melakukan pertemuan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 bersama Kemenpora untuk mendapatkan izin menggelar latihan, turnamen atau kompetisi. ketiga cabor tersebut yakni, Bulutangkis, Menembak dan Basket.
"Keputusan untuk menggelar kompetisi, turnamen atau latihan tetap akan kita komunikasikan kepada Gugus Tugas Covid-19, kita hanya mengeluarkan protokol keolahragaan secara umum. Yang terpenting, saya harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet. Kita tidak akan mungkin bisa menuai prestasi jika atletnya sakit atau terkena Covid-19," tegas Menpora.
(*)