Liputan6.com, Padang - Setelah penerapan normal baru, Pemerintah Sumatera Barat secara bertahap sudah mulai membuka objek wisata sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut, setidaknya 1.000 karyawan hotel berbintang di Ranah Minang difasilitasi Polymerase Chain Reaction (PCR) corona.
"Jumlah pasien virus corona di Sumbar dari hari ke hari semakin turun, ini kabar baik bagi kita semua," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kepada Liputan6.com, Senin (29/6/2020).
Mendeteksi virus corona Covid-19 dengan metode PCR ini, lanjutnya memang diberikan secara gratis ditanggung oleh pemerintah provinsi, hal itu untuk mendukung pelaku usaha memulihkan ekonominya kembali.
Geliat dunia pariwisata di Sumbar, kata gubernur, satu bulan terakhir sejak diterapkan normal baru menunjukkan tren positif.
"Jika pariwisata mulai menggeliat, maka otomatis hotel-hotel akan kembali ada tamu," ujarnya.
Irwan menyebut saat ini selain wisatawan domestik, turis asing juga sudah mulai datang. Pihaknya mengingatkan pelaku usaha khususnya sektor wisata agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, untuk wisatawan yang datang ke Sumbar, pemerintah setempat juga mewajibkan pendatang untuk uji seka yang juga difasilitasi pemerintah provinsi.
"Itu gratis kita fasilitasi, untuk memastikan pendatang yang masuk ke Sumbar tidak terjangkit corona," jelasnya.
Sementara data jumlah pasien corona di Sumbar hingga Senin, 29 Juni 2020, sebanyak 725 kasus terkonfirmasi, 588 di antaranya dinyatakan sembuh, 31 orang meninggal, dan sisanya masih diisolasi.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan totalnya 1.326 orang, 1.303 di antaranya dinyatakan negatif dan 23 orang masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) totalnya 9.639 jiwa, 9.549 di antaranya sudah selesai di pantau dan sisanya masih dalam pantauan petugas," kata juru bicara Percepatan Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal.