Kinerja Kabinet Dianggap Tak Memuaskan, Jokowi Diminta Reshuffle Menteri Berkinerja Buruk

Arif meminta agar Presiden segera mengevaluasi kinerja jajarannya dengan melakukan reshuffle, supaya bisa lebih fokus menghadapi krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2020, 19:48 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ditengah Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu, semua kinerja Kabinet Kerja Indonesia Jilid II terlihat sangat jauh di bawah harapan.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi, dimana dalam rapat Kabinet beberapa waktu yang lalu, dengan tegas Presiden Jokowi telah memperingatkan para pembantunya meningkatkan kinerja yang dinilai belum maksimal.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Arif Rahman, meminta agar Presiden segera mengevaluasi kinerja jajarannya dengan melakukan reshuffle, supaya bisa lebih fokus menghadapi krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

"Sudah saatnya Presiden Jokowi mengambil langkah strategis dan tegas untuk melakukan evaluasi dan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang tidak optimal dalam menjalankan tugasnya 10 bulan terakhir ini," ujar Arif di Jakarta, Senin (29/6/2020).

Seperti diketahui, selain pandemi Covid-19, Indonesia juga sudah masuk fase krisis ekonomi, dimana dampak sosial dari turunnya daya beli masyarakat dan terhentinya berbagai sektor ekonomi akibat virus corona yang telah ditetapkan sebagai pandemi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tak Ragu Ambil Keputusan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menurut Arif, hal itu perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari sisi terobosan dan langkah-langkah kinerja Kabinet. Karena, kata dia, Presiden sebagai kepala Pemerintahan tentunya punya ukuran kinerja untuk para pembantunya di Kabinet.

"Saya lihat dengan statement Presiden terakhir yang agak keras, tentunya ini merupakan sinyal keras bahwa Kabinet yang dibentuknya banyak yang tidak perform kinerjanya," ucap Arif.

Sebelumnya, dalam rapat kabinet beberapa waktu yang lalu, Presiden menyampaikan pernyataan cukup tegas ke para pembantunya, terutama di tengah pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi yang sudah bukan dalam keadaan normal.

"Saya tegaskan kembali kepada Presiden Jokowi untuk tidak ragu dalam mengambil langkah evaluasi. Segera lakukan reshuffle Kabinet agar kita punya Tim Kabinet Kerja yang lebih perform dan mampu menanggulangi krisis yang sudah melanda Indonesia saat ini," pungkas Arif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya