Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara mengalami peningkatan kasus Virus Corona COVID-19. Bertambahnya kasus SARS-CoV-2 di seluruh dunia mendorong pihak berwenang di beberapa negara, termasuk India dan Amerika, membuat mereka memberlakukan kembali lockdown.
Sementara Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi Virus Corona jenis baru itu "masih jauh dari tuntas."
Advertisement
"Umumnya orang tetap rentan. Virus ini masih leluasa bergerak," ujar Tedros hari Senin 29 Juni 2020 dalam pengarahan singkat di Jenewa seperti dikutip dari VOA indonesia.
India hari Senin melaporkan hampir 20.000 tambahan kasus, rekor dalam satu hari yang dikonfirmasi. Negara itu berada di belakang Amerika, Brasil, dan Rusia dalam total kasus sejak pandemi dimulai akhir tahun lalu di China.
Di Amerika, Florida, Texas, California, dan Arizona adalah empat negara bagian yang mengalami peningkatan kasus.
Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 global hampir 10,2 juta dan jumlah kematian hampir 503 ribu, menurut Johns Hopkins University.
Banyak pakar kesehatan mengatakan jumlah kasus di dunia mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena kurangnya pengetesan dan adanya pengidap virus yang tidak menunjukkan gejala.
Saksikan Juga Video Ini:
Corona COVID-19 Dunia Diprediksi Jadi 2 Kali Lipat pada September
Lebih dari 10 juta orang di dunia tertular Virus Corona COVID-19 setelah enam bulan wabah pertama dilaporkan muncul di kota Wuhan, China.
Mengutip ABC Indonesia, Senin (29/6/2020), WHO mengatakan angka penularan belum melambat, dengan jumlah penularan yang bisa mencapai 20 juta orang di bulan September.
Pandemi global Virus Corona COVID-19 sekarang sudah dilaporkan terjadi di 210 negara dan kawasan, kecuali benua antartika.
Virus Corona baru juga sudah resmi dinyatakan sebagai penyebab kematian lebih dari 500 ribu orang di seluruh dunia.
Virus ini dengan cepat menyebar setelah China melaporkan ke WHO tanggal 31 Desember 2019 soal kasus radang paru-paru yang tidak biasanya di Wuhan.
Bulan Januari, COVID-19 dengan cepat menyebar ke berbagai kawasan di China hingga akhirnya mencapai seluruh 31 provinsi di negara tersebut.
China mengalami puncak kasus dengan adanya 6.500 kasus dalam masa 24 jam pada pertengahan Februari 2020.
Angka penularan bisa dikendalikan setelah kota Wuhan, dengan penduduk lebih dari 10 juta orang, ditutup sepenuhnya atau 'lockdown', ditambah kebijakan 'social distancig' dan peningkatan jumlah tes.
Pada Minggu 28 Junu, kasus aktif Virus Corona COVID-19 di China berada di bawah angka 1.000.
4.641 orang di China meninggal akibat Virus Corona COVID-19, namun sejak akhir Februari korban kematian terbanyak berada di luar China.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement