Berapa Maksimal Bahasa yang Bisa Dikuasai Manusia?

Michael Erard, dalam bukunya melakukan perjalanan dengan berkeliling dunia untuk mencari hyperpolyglots -- orang-orang yang belajar dan menguasai banyak bahasa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Jun 2020, 18:35 WIB
Angpao berasal dari bahasa Mandarin yang berarti amplop merah. (dok. Instagram @ringan_tulungagung/https://www.instagram.com/p/BtPqmyWBgvk/Esther Novita Inochi)

Liputan6.com, Jakarta - Ada jutaan orang di AS yang kebanyakan hanya berbahasa tunggal. Sementara itu, di India merupakan hal biasa bagi orang untuk menjalankan bisnis mereka setiap hari menggunakan lima atau enam bahasa berbeda.

Tetapi bagaimana dengan 10, 20, 30, 100 bahasa? Berapa batas jumlah bahasa yang bisa diketahui seseorang?

Michael Erard, dalam bukunya melakukan perjalanan dengan berkeliling dunia untuk mencari hyperpolyglots -- orang-orang yang belajar dan menguasai banyak bahasa, demikian dikutip dari laman Mentalfloss.com, Selasa (30/6/2020).

Dia menjelaskan rahasia kesuksesan mereka, dan menjelaskan mengapa sulit untuk memberikan angka yang pasti tentang bahasa yang mereka kuasai.

Berikut ini beberapa hyperpolyglots yang ia temui:

1. Graham Cansdale, 14 bahasa

Cansdale menggunakan semua 14 bahasa secara profesional sebagai penerjemah di Komisi Eropa di Brussels. Dia telah mempelajari lebih banyak bahasa.

2. Lomb Kató, 16 bahasa

Poliglot Hongaria ini mengatakan lima di antaranya dilakukan secara otodidak. Keyakinan, katanya, sangat penting untuk pembelajaran bahasa. Kiat studinya: "Yakinlah bahwa Anda adalah seorang jenius linguistik."

3. Alexander Arguelles, 20 bahasa atau lebih

Arguelles menolak untuk menyebutkan angka pastinya.

"Jika seseorang memberi tahu Anda berapa banyak bahasa yang mereka gunakan, maka Anda seharusnya tidak mempercayai mereka," katanya.

Dia telah mempelajari lebih dari 60 bahasa dan mencurahkan 9 jam belajar setiap hari untuk belajar bahasa.

Simak video pilihan berikut:


4. Johan Vandewalle, 22 bahasa

Ilustrasi belajar bahasa Inggris (sumber: iStockphoto)

Pada tahun 1987, Vandewalle memenangkan kontes Polyglot of Flanders, di mana ia diuji dalam 22 bahasa (meskipun ia telah belajar lebih banyak).

Kontes ini membutuhkan percakapan 10 menit dengan penutur asli, dengan istirahat 5 menit di antaranya.

5. Emil Krebs, 32 hingga 68 bahasa

Seorang diplomat Jerman yang bekerja di China bernama Krebs memiliki bakat dalam berbicara pada beberapa bahasa yang tidak biasa sehingga setelah kematiannya, bagian otak pria itu dipertahankan untuk bahan ajar.

6. Kardinal Giuseppe Mezzofanti, 40 hingga 72 bahasa

Salah satu penulis biografinya menguraikannya sebagai berikut: ia memiliki 14 bahasa yang telah ia pelajari tetapi tidak digunakan, 11 di mana ia dapat bercakap-cakap, 9 bahasa yang tidak cukup sempurna untuk dikuasai tetapi dengan aksen yang sempurna, dan 30 bahasa yang telah dia kuasai sepenuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya