Liputan6.com, Surabaya: Warga Perkampungan Simo Prona Jaya, Surabaya, Jawa Timur, digemparkan dengan penemuan mayat kakak-adik yang dikubur dalam satu liang, Ahad (12/8). Kedua korban adalah Suparyati dan adiknya, Sunarsih, yang tinggal serumah.
Menurut Sumiyati, tetangga korban, penemuan dua jasad itu diketahui dari orang yang hendak mengontrak di rumah yang ditempati korban. “Di rumah berukuran 6x6 meter itu, ia mencium bau tidak sedap dari dalam kamar,” jelasnya.
Ia pun melaporkan temuan itu ke warga lain. Polisi menggali kamar nomor dua yang ditempati kedua korban dan ternyata kedua korban dikubur dalam satu liang.
Kedua jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya untuk diotopsi. “Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, keduanya diduga menjadi korban pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa pacul, dua besi linggis, dan kayu. Alat-alat itu diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Polisi masih mencari keterangan untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan. Polisi juga mencari suami korban, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.(SHA)
Menurut Sumiyati, tetangga korban, penemuan dua jasad itu diketahui dari orang yang hendak mengontrak di rumah yang ditempati korban. “Di rumah berukuran 6x6 meter itu, ia mencium bau tidak sedap dari dalam kamar,” jelasnya.
Ia pun melaporkan temuan itu ke warga lain. Polisi menggali kamar nomor dua yang ditempati kedua korban dan ternyata kedua korban dikubur dalam satu liang.
Kedua jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya untuk diotopsi. “Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, keduanya diduga menjadi korban pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa pacul, dua besi linggis, dan kayu. Alat-alat itu diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Polisi masih mencari keterangan untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan. Polisi juga mencari suami korban, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.(SHA)
