Kisah Sedih Joe Hart, Dari Legenda Manchester City Hingga Segera Jadi Pengangguran

Kendati demikian, Joe Hart tetap mengusung sikap yang optimis usai pergi dari Manchester City. Fakta bahwa dirinya sudah lama tak menginjakkan kaki di lapangan tidak membuat semangatnya runtuh seketika.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 30 Jun 2020, 21:20 WIB
Joe Hart tak masuk rencana manajer baru Manchester City pada musim ini. (OLI SCARFF / AFP)

Liputan6.com, Manchester - Nama Joe Hart mulai dikenal oleh publik setelah berhasil mengamankan tempat di tim utama Manchester City pada tahun 2007. Posisi tersebut berhasil ia pertahankan selama delapan musim lamanya.

Sejumlah gelar juga telah ia berikan kepada Manchester City. Di antaranya gelar Premier League sebanyak dua kali pada musim 2011/12 dan 2013/4. Jika ditotal, ia menyumbangkan lima trofi yang semuanya berasal dari kompetisi domestik.

Namun kehadiran Josep Guardiola di kursi kepelatihan telah mengubah masa-masa indah Joe Hart di Manchester City. Sejak musim 2016/17, ia berkelana bersama beberapa klub dan sekarang tidak memiliki klub tetap.

Tidak memiliki klub adalah realita yang mengerikan bagi sejumlah pemain, apalagi jika mereka masih berada dalam usia aktif. Bukan cuma kehilangan pemasukan, mereka juga tidak bisa merasakan sensasi bermain di ajang kompetitif.

Kendati demikian, Joe Hart tetap mengusung sikap yang optimis usai pergi dari Manchester City. Fakta bahwa dirinya sudah lama tak menginjakkan kaki di lapangan tidak membuat semangatnya runtuh seketika.

 


Komentar Hart

Pemain Arsenal, Danny Welbeck (kanan) jatuh saat berebut bola dengan kiper West Ham United, Joe Hart pada laga Piala Liga Inggris di Emirates Stadium, London, (19/12/2017). Arsenal menang 1-0. (AFP/Ben Sransall)

"Fakta bahwa saya harus duduk di bangku cadangan selama 18 bulan di Premier League takkan mendefinisikan ataupun menghancurkan saya," ujarnya kepada BBC Sport.

"Saya masih ingat diri saya. Saya ingat bermain untuk tim lokal di liga hari Minggu dan mencoba masuk ke tim utama Shrewsbury Town. Saya belajar sejak dini - anda harus menjaga agar semuanya tetap dalam perspektif," ucapnya.

Joe Hart tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan, contohnya seperti Real Madrid datang untuk merekrutnya. Hart hanya menginginkan ada tim yang percaya kepadanya, sehingga dirinya bisa membalas kepercayaan itu.

"Saya tidak terjebak dalam ilusi bahwa Real Madrid akan datang mengetuk pintu, menyingkirkan [Thibaut] Courtois dan merekrut saya," ujarnya.

"Ada banyak hal yang bisa saya persembahkan. Saya hanya butuh seseorang untuk mempercayai saya dan saya bakalan menebus kepercayaan itu," pungkasnya.

Burnley merupakan klub terakhir Joe Hart. Klub yang saat ini menempati peringkat kedelapan dalam klasemen Premier League itu telah menegaskan takkan memperpanjang kontrak Hart yang tuntas pada 30 Juni ini.

Pada musim ini, tidak pernah dimainkan di ajang Premier League. Ia kalah saing dengan kiper yang lebih muda darinya, Nick Pope.

Sumber: Goal International

Disadur dari: Bola.net (penulis Yaumil Azis, published 30/6/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya