Sri Mulyani: Corona Beri 3 Dampak Besar ke Ekonomi Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pandemi Virus Corona membuat seluruh sektor ekonomi terpukul.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2020, 17:50 WIB
Pegawai pulang kerja berjalan di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Virus Corona membuat seluruh sektor ekonomi terpukul. Saat ini, hanya aktivitas ekonomi yang beralih ke online digital bisa bertahan menghadapi tantangan.

"Sekarang sektor UMKM dan informal pun juga terpukul karena Covid-19 ini mengisyaratkan orang tidak boleh atau membatasi interaksi," ujar Sri Mulyani dalam diskusi daring dengan BNPB, Jakarta, Selasa (30/6/2020).

"Sehingga berbagai kegiatan yang dulu berjalan lancar terhenti, economy activity informal pun terpukul karena orang tidak melakukan interaksi fisik. Hanya aktivitas yang bisa pindah ke online digital bisa survive," sambung Sri Mulyani.

Pandemi Virus Corona setidaknya memberi tiga dampak besar bagi perekonomian Indonesia. Pertama, membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli jatuh sangat dalam. Padahal konsumsi 60 persen menopang ekonomi.

"Dalam estimasi dampak Covid-19 kita melihat pertama konsumsi masyarakat akan drop dan kita semua tahu konsumsi pengaruhi ekonomi hampir 60 persen. Kedua dengan adanya ketidakpastian, investasi ikut melemah, mereka terhenti akibat Covid," papar Sri Mulyani.

Ketiga seluruh dunia, kata Sri Mulyani mengalami, pelemahan ekonomi sehingga membuat ekspor Indonesia ke beberapa negara tujuan terhenti. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan antara lain minyak, batu bara dan CPO.

"Ketiga seluruh dunia juga mengalami perlemahan sehingga ekspor kita juga mengalami pukulan, harga komoditas turun, minyak turun, batu bara turun, CPO turun, mempengaruhi basis ekonomi Indonesia yang beroriteasi ekspor," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Diserang Corona, Mendag Optimis Ekspor Makanan Olahan Terus Tumbuh

(Foto:@Pelindo III)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyebutkan sektor makanan olahan sebagai salah satu sektor yang masih berkembang di tengah anjloknya penjualan produk Indonesia di pasar ekspor.

"Meskipun penjualan produk Indonesia di pasar ekspor secara umum mengalami penurunan di tengah pandemi, akan tetapi beberapa sektor produk seperti pertanian, kesehatan, dan produk makanan olahan masih memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh," ujarnya dalam Pelepasan Kontainer Ekspor ke-4000 Mayora Group, Selasa (30/6/2020).

Agus optimis bahwa sektor makanan dan minuman dipastikan dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi saat ini. 

"Namun juga perlu diperhatikan adanya peningkatan awareness dan daya beli konsumen untuk produk makanan dan minuman yang hygiene," imbuhnya.

untuk itu, kata Mendag, diperlukan strategi khusus dalam memasarkan produk yang inovatif dan berkualitas serta meningkat mutunya.

"Kami memiliki keyakinan juga bahwa ekspor produk makanan olahan ini akan terus bertambah, terlebih Mayora Group telah berhasil mengekspor 17 ribu kontainer sepanjang 2019," beber dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya