Abdullah (37) merapikan kantong plastik sekali pakai yang dijualnya di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Jelang pemberlakuan larangan penggunaan plastik sekali pakai, Abdullah mengaku penjualan kantong kresek di tokonya menurun hingga 30 persen. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Abdullah duduk di dalam toko plastiknya saat menunggu pembeli di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Abdullah berharap Pemprov DKI tidak hanya membuat peraturan larangan plastik sekali pakai, tetapi juga dapat segera memberikan solusi kepada pedagang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Abdullah menunjukkan plastik sekali pakai dan kantong ramah lingkungan yang dijual di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Jelang pemberlakuan larangan plastik sekali pakai, Abdullah mengaku penjualan kantong kresek di tokonya menurun hingga 30 persen. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Abdullah merapikan kantong ramah lingkungan yang juga dijual di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Meski dirinya juga telah menjual kantong ramah lingkungan, namun minat beli masyarakat tetap masih rendah. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Abdullah (37) merapikan kantong plastik sekali pakai yang dijualnya di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Jelang pemberlakuan larangan penggunaan plastik sekali pakai, Abdullah mengaku penjualan kantong kresek di tokonya menurun hingga 30 persen. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Abdullah duduk di dalam toko plastiknya saat menunggu pembeli di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Abdullah berharap Pemprov DKI tidak hanya membuat peraturan larangan plastik sekali pakai, tetapi juga dapat segera memberikan solusi kepada pedagang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Himbauan penggunaan kantong ramah lingkungan di depan toko Abdullah di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Abdullah berharap Pemprov DKI tidak hanya membuat peraturan larangan plastik sekali pakai, tetapi juga dapat segera memberikan solusi kepada pedagang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)