Aplikasi Sistem Rujukan Satu Pintu, Jurus Pemprov Jatim Tekan COVID-19

Sistem ini juga diharapkan membantu mengurangi angka kematian pasien COVID-19 akibat terlambat dirujuk, atau kamar yang overload.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Jul 2020, 02:00 WIB
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (8/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II, akan menyiapkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau one gate system.

Sistem ini juga diharapkan membantu mengurangi angka kematian pasien COVID-19 akibat terlambat dirujuk, atau kamar yang overload.

Salah satu poin penting dalam aplikasi ini, ada command center 24 jam yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Darurat di Jl. Indrapura Surabaya.

Petugas command center tersebut akan mengarahkan pasien Covid-19 ke RS-RS rujukan berdasarkan tingkat risikonya, serta mencarikan dan memastikan ketersediaan bed dan kamar bagi pasien. 

"Ini menjadi bagian yang sangat penting, yakni pengintegrasian lewat one gate system. Kita berharap bahwa angka kasus Covid-19 yang muncul bisa kita mitigasi lebih komprehensif  agar tingkat  penyembuhan  makin tinggi.  Di saat yang sama, diharapkan angka kematian bisa kita turunkan semakin signifikan,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa, 30 Juni 2020.

Khofifah mengatakan, penyiapan aplikasi tersebut sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Jatim empat hari lalu. Presiden Jokowi meminta Pemprov Jatim harus dapat mengendalikan penanganan COVID-19 dalam dua minggu ke depan.

Jokowi juga meminta Panglima Kogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus mengomandani RS Darurat Covid-19 di Surabaya.

"Sebelumnya, kami sudah memiliki sistem informasi, seperti update data real time hal-hal yang terjadi di RS, melalui gadget yang kami titipkan di tiap-tiap RS rujukan di Jatim. Update data tersebut akan diintegrasikan dengan sistem rujukan yang dikomandani Pangkogabwilhan II,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Cara Kerja Sistem

Panglima Kogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus menuturkan, cara kerja sistem rujukan satu pintu adalah masing-masing RS rujukan memiliki Person In Charge (PIC). 

Tugas dari PIC tersebut adalah menginformasikan apakah RS-nya bisa menerima pasien Covid-19, serta meng-update data kepada command center di RS Darurat Jl. Indrapura.

"Di command center, akan tersaji data semua rumah sakit yang bisa menerima pasien. Jadi, jika ada pasien di RS yang akan dirujuk ke RS lainnya, command center akan menghubungkan kedua RS tersebut, lalu memastikan ketersediaan bed, dan mengarahkan pasien akan dirujuk kemana. Sehingga diharapkan pendistribusiannya lebih baik dan lebih cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan,” tutur dia.


Polda Jatim Siap Mengawal

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan, pihaknya siap mengawal dan mendukung sepenuhnya upaya Pemprov Jatim untuk mengendalikan, dan menekan laju penularan Covid-19 di Jatim. Bahkan, pihaknya juga akan menginstruksikan jajarannya untuk menjaga dan mengamankan seluruh RS-RS rujukan di Jatim.

Menurut Fadil, pengamanan itu akan lebih diperkuat lagi guna menjaga kemungkinan ada oknum masyarakat yang berpotensi melanggar protokol kesehatan.

Contohnya, memaksa mengambil secara paksa jenazah pasien COVID-19, kemudian membuka dan memakamkan jenazah tersebut tanpa menerapkan protokol pemakaman COVI-19.

"Kami sudah memerintahkan kepada para Kapolres, untuk menempatkan personilnya di RS rujukan selama satu kali dua puluh empat jam. Dan setelah rapat hari ini, kembali saya akan tekankan untuk pengamanan itu. Jadi, saya berharap para tenaga kesehatan bisa bekerja dengan tenang, kami yang nanti akan mengawal keamanannya," tutur dia.


Terus Sosialisasi Kepada Masyarakat

Dalam kesempatan ini, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansayah meminta seluruh jajarannya untuk tidak henti-hentinya memberikan pemahaman pentingnya menjaga protokol kesehatan kepada masyarakat.

Hal itu dilakukan dengan cara yang humanis. Ia mengakui, hal tersebut tidak mudah, tetapi cara itu harus tetap dilakukan guna menyelamatkan nyawa manusia.

"Saya hampir setiap hari olahraga pagi di lapangan Makodam V/Brawijaya, di mana banyak anak-anak muda yang belum disiplin memakai masker. Melihat itu, saya lantas membagikan masker kepada mereka, saat itu memang langsung dipakai. Tapi hari berikutnya, ada yang kembali tidak memakai masker, lalu saya berikan masker lagi, dan saya ajak dialog. Kita harus sabar, karena ini untuk keselamatan mereka,” ujarnya. 

Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, para kepala RS-RS rujukan Covid-19 di Jatim, dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya