Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam kisah inspiratif yang hadir dari balik runway fashion. Salah satunya tentang Hanan Ibrahim, model berhijab pertama yang tampil di gelaran Melbourne Fashion Festival tahun lalu.
"Aku tidak pernah membayangkan seorang perempuan yang mengenakan hijab akan atau dapat jadi model," ungkap Hanan pada Stellar Magazine, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (1/7/2020).
Perempuan 27 tahun ini sebelumnya bekerja penuh waktu sebagai terapis radiasi. Dua tahun lalu, takdir membawanya menghadiri fashion show dan kala itu ia dilirik oleh pencari bakat.
Baca Juga
Advertisement
Tahun berikutnya, Hanan tampil di runway Melbourne Fashion Festival, menyeimbangkan karier modeling yang tengah berkembang dengan pekerjaan sambilan. Hanan menyebut merupakan sebuah kehormatan dapat mewakili perempuan Muslim di dunia fesyen.
"Untuk bekerja di industri di mana banyak perempuan Muslim tak pernah merasa diwakili adalah sebuah kehormatan besar dan istimewa," lanjutnya.
Selain di runway, Hanan Ibrahim juga telah tampil dalam campaign sejumlah brand, termasuk Mimco dan Remuse Designs. Aktivis sosial ini menyebut pada Fashion Journal pada Agustus lalu bahwa ia merasa Australia membuat gebrakan dalam hal keragaman berbusana.
"Aku merasa beruntung bekerja dengan setiap fotografer, desainer, dan stylist selama setahun terakhir ini. Mereka sangat terbuka dan mau menerima aku dan seperti apa aku memilih berdiri di dunia ini. Perjalanan ini sungguh menakjubkan," lanjutnya.
Sang model berhijab juga menambahkan perasaannya saat berjalan di runway untuk pertama kali. "Sejak aku berada di runway itu, aku sangat menyukainya," tutur Hanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tampil di Melbourne Fashion Festival
Dilansir dari sbs.com.au, Hanan Ibrahim adalah seorang perempuan asal Somalia yang berdomisili di Melbourne, Australia. Langkah besarnya di mulai saat jadi model untuk desainer Lisa Gorman.
Lewat penampilan di Melbourne Fashion Festival, Hanan berharap dapat membuka jalan baru bagi perempuan Muslim lainnya. "Australia dikenal sebagai negara multikultural dan tinggal di Melbourne, Anda bakal merasakannya. Tetapi, di industri fesyen, Anda tidak melihatnya," jelasnya pada SBS News.
"Jadi, aku berharap bisa meruntuhkan beberapa stereotip dan batasan," tambahnya.
Hanan juga menyebut ia memiliki tas berisi semua hijab berwarna berbeda yang biasa ia bawa sendiri. Stylist dan desainer akan memilih satu untuk mencocokkan dengan pakaian.
"Tetapi mayoritas desainer yang bersama saya minggu ini sebenarnya telah membuat hijab khusus untukku. Aku terpesona," tambah Hanan.
Advertisement