Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meminta Polri mengawasi secara ketat gelaran Pilkada 2020. Menurut presiden, potensi ancaman dan stabilitas nasional dalam pesta demokrasi selalu ada dan wajib diwaspadai.
"Potensi ancaman stabilitas keamanan dalam negeri juga perlu diwaspadai, terutama menjelang pilkada serentak di akhir tahun 2020 di bulan Desember," kata Presiden Jokowi seperti yang disiarkan via daring di kanal YouTube Setpres saat upacara HUT Bhayangkara ke-74 dipimpinnya langsung, Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Kewaspadaan ditingkatkan, lanjut presiden, juga harus diimbangi dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Karena tahun ini, Pilkada digelar dalam bayangan ancaman COVID-19.
"Tugas kali ini juga harus menjaga protokol kesehatan. Ini tak mudah, namun saya yakin Polri TNI serta penyelenggara dan pengawas pemilu akan mampu menjalankan tugas ini dengan baik," yakin mantan gubernur DKI ini.
Presiden Jokowi menilai, Polri akan selalu berhadapan dengan tantangan yang semakin berat dan semakin kompleks. Seperti kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara, kejahatan berimplikasi kontingensi sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Reformasi Polri
Karenanya, presiden meminta Polri harus terus mereformasi diri secara total, selalu berupaya memperbaiki diri.
"Polri untuk lebih profesional dan modern, ubah semua kelemahan menjadi sebuah kekuatan," harap dia menandasi.
Advertisement