Kunjungan Turis Asing ke Indonesia pada Mei 2020 Anjlok 86 Persen

Kunjungan turis asing ke Indonesia pada Mei 2020 hanya 163 ribu orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2020, 12:52 WIB
Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan turis asing ke Indonesia pada Mei 2020 hanya 163 ribu orang. Posisi ini naik 3,10 persen dibandingkan bulan April 2020. Sementara jika dibandingkan dengan Mei 2019 mengalami penurunan 86,90 persen.

"Penurunan tinggi turis asing terjadi hampir di semua pintu masuk," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2020).

Dia mengatakan dari jumlah kunjungan turis asing tersebut yang menggunakan transportasi darat tercatat sebanyak 114,7 ribu orang atau 70,1 persen. Sementara untuk sektor laut tercatat 48,4 ribu orang atau sebesar 29,6 persen.

"Angkutan udara hampir mendekati nol sebesar 0,3 persen," imbuh dia.

 


Kebangsaan

Sejumlah turis menikmati pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar, terutama bagi peselancar pemula. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Sementara itu, menurut kebangsaan jumlah wisman pada Mei 2020 berasal dari Timor Leste sebesar 49,8 persen. Posisi kedua diikuti oleh Malaysia sebanyak 40,6 persen dan Tiongkok 1,2 persen.

"Kalau kita bandingkan tahun lalu hampir negara kebangsaaan terjadi penurunan tajam. Kuwait, Yaman hampir 100 persen. Secara bulan ke bulan masih ada beberapa wisman yang datang ke Indonesia dari Afrika Selatan meski kecil kemudian Belanda dan kanada meski sisi absolut belum besar," jelas dia.

 


Sangat Terdampak

Turis berselancar di pantai Kuta dekat Denpasar di pulau resor Indonesia di Bali (3/5). Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Dia menyadari, sektor pariwisata berdampak sangat dalam akibat pandemi Covid-19. Dimana dampak itu sudah dirasakan sejak Februari meski pemerintah menyampaikan kasus pertama pada Maret lalu.

"Kita harapkan ke depan recovery dari sektor pariwisata bisa berjalan mulus," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya