Viral Bos Tambang China Tembak Pegawai di Zimbabwe Akibat Masalah Gaji

Bos tambang China itu juga ingin memecat pegawai yang vokal.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Jul 2020, 15:01 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Gweru - China sedang memberikan investasi besar-besaran ke negara-negara Afrika. Namun, ada masalah dengan hak pekerja, seperti yang terjadi di Zimbabwe.

Seorang bos tambang emas China dituduh menganiaya pegawainya setelah menembak dua pekerja di Kota Gweru, Zimbabwe. Keributan terjadi karena sang pekerja mengeluhkan gaji yang tak sesuai.

Polisi di Gweru berkata keributan terjadi pada 21 Juni lalu. Bos tambang bernama Zhang Xuelin (41) mengingkari janjinya untuk membayar gaji dalam dolar ketimbang dengan mata uang Zimbabwe yang nilainya sedang jatuh.

Berdasarkan laporan South China Morning Post, Rabu (7/1/2020), Zhang Xuelin lantas mencoba memecat pekerja yang paling vokal. Hal itu berujung argumen dan penembakan.

Seorang pekerja tertembak di kakinya dan satu pekerja lagi juga mengalami luka.

Detik-detik penembakan itu viral di media Zimbabwe @Zimlive yang beredar via Twitter. Pada rekaman itu suara tembakan terdengar jelas dan tampak sosok memegang pistol.

"Laporan polisi pada insiden itu berkata salah seorang pekerja ditembak lima kali, tiga kali di paha kiri dan dua kali di paha kanan," jelas Zimlive di Twitter.

Menurut laporan media Herald di Zimbabwe, Zhang Xuelin merupakan manajer di perusahaan tambang Reden Mining. Pihak perusahaan menyesali tindakan manajer mereka dan membayar kompensasi ke pegawai.

Pemimpin komunitas bisnis China di Zimbabwe berkata peristiwa ini tidak mewakili masyarakat China yang menghormati masyarakat lokal. 

"Komunitas China di Zimbabwe menghormati warga lokal dan berharap terus berbisnis di sini. Apa yang terjadi begitu disesalkan dan kami memastikan itu tidak akan terjadi lagi," ujar David Zhou, pemimpin komunitas bisnis China di Zimbabwe.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pelaku Tidak Ditahan

ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Zhang Xue tidak ditahan sebab ia membayar uang jaminan. Ia dijerat dengan pasal percobaan pembunuhan.

Salah satu korban luka adalah seorang perempuan yang sudah mendapat ganti rugi. 

Satu korban lain yang lebih parah mendapat perawatan di rumah sakit dan perusahaan siap memberi ganti rugi ke pihak keluarga.

Asosiasi Pengacara Lingkungan Zimbabwe atau Zimbabwe Enviromental Lawyers Association (ZELA) mengecek etika pemimpin bisnis China di Zimbabwe. ZELA berkata hal ini bersifat sistemik.

"Permasalahan dari perlakuan buruk pekerja adalah hal sistematis dan meluasi, dan insiden tersebut mengekspos penganiayaan pekerja yang merajalela," ujar Shamiso Mutisi, deputi direktur ZELA.

"Upah seringkali sangat rendah dan dalam banyak kasus tidak dibayar tepat waktu. Jika seseorang berusaha menyuarakan hak mereka sebagai pekerja dan menuntut hak mereka, mereka diserang atau ditembak," lanjutnya.

ZELA meminta pihak berwenang memantau kasus ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya