Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menggandeng Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam rangka menindaklanjuti Lumbung Pangan melalui Super Prioritas Program Pertanian (SP3) di lahan khusus berkualifikasi tinggi dengan komoditas tertentu.
“Sesuai petunjuk Bapak Presiden dan kepada Pak Menko, saya sebagai menteri teknis di bidang pertanian membuat langkah, atas koordinasi di bawah Pak Menko, ini menjadi SP3. Super Prioritas Program Pertanian dan itu ditujukan pada lahan lahan khusus yang berkualifikasi tinggi untuk sebuah komoditas, dan yang berkualitas tinggi," kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Dalam pertemuan keduanya memilih kabupaten Humbang Hasundutan sebagai percontohan, karena berpotensial untuk dikembangkan sebagai pangan beberapa komoditas terpilih, dengan menggunakan sumber daya dan sistem pertanian yang terbarukan.
“Bawang (putih) itu harganya mahal, kentang itu harganya mahal, bawang merah itu harganya mahal, lahan kualitasnya bagus, dan kualitas komoditasnya bagus, oleh karena itu intervensi yang dilakukan di sana adalah dengan hi-tech," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dukungannya, pada program SP3 yang digagas oleh Mentan sebagai plot awal model bagi percontohan pertanian di daerah yang lainnya.
“Saya hanya mengusulkan supaya ada tanah-tanah yang di ketinggian, yang subur bisa dibuat satu pertanian yang mekanis. Itu bisa jadi model nanti di tempat-tempat lain. Dan ternyata tanah itu ada di kabupaten Humbang Hasundutan. Tanah yang subur dan pak menteri baru dari sana," kata Luhut.
Dari lahan khusus tersebut, diharapkan pengembangan komoditas lain sebagai pangan dapat berhasil dibudidayakan tidak hanya terbatas kepada tiga komoditas yang disebutkan di atas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komoditas Pangan
Luhut menaruh harapan pengembangan komoditas pertanian serta yang lainnya itu pada Badan Litbang Kementerian Pertanian.
“Hasil Litbang Pak Menteri (Mentan) itu jago-jago. Nah pikiran kita tadi, bisa direkayasa sama ahli-ahli kita, bikin durian yang bagus, jeruk yang besarnya seragam dan manis dan itu tentu ditopang oleh riset dan teknologi untuk menghasilkanya,” pungkas Luhut.
Advertisement