Liputan6.com, Pekanbaru - Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI gugur di Kongo, mendapat kenaikan pangkat menjadi pembantu letnan dua (Pelda) anumerta. Namanya juga diabadikan di sebuah gedung di Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru.
Di sisi lain, keluarga Serma Rama juga mendapat titik terang terkait kepulangan jenazah prajurit pasukan perdamaian Indonesia untuk PBB itu. Jenazahnya dijadwal tiba di Pekanbaru pada Jum'at pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau untuk tiba di Jakarta jadwalnya Kamis malam, berikutnya ke Pekanbaru," kata Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed, Rabu petang, 1 Juli 2020.
Ismed menjelaskan, jenazah Rama akan dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Sebelum itu dibawa terlebih dahulu ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6, Kabupaten Kampar.
"Jadwalnya penyambutan di bandara Jumat pagi, ke rumah duka dan pemakaman," sebut Ismed.
Terpisah, Komandan Denpal Detasemen 1/4 Pekanbaru Letnan Kolonel Cpl Joto Wirotomo Marpaung mengatakan, pengabadian nama Rama di sebuah gedung merupakan bentuk penghargaan.
"Gedung aula itu di Mako Denpal 1/4 Pekanbaru, yang merupakan markas kesatuan tempat almarhum bertugas sebelumnya," kata Joto.
Joto menyebut peresmian aula Serma Rama dilakukan setelah pemakaman. Kegiatan ini bakal dihadiri sejumlah petinggi TNI AD, baik dari pusat ataupun di Pekanbaru.
Serma Rama merupakan kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (Monusco) dari Indonesia di Kongo. Dia menjadi korban serangan pemberontak Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) pada Senin malam (22/6/2020) waktu setempat.
Saat itu, Serma Rama sedang patroli bersama rombongan. Tiba-tiba dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.