3 Pemain yang Pernah Cicipi Pahitnya Degradasi hingga Rasakan Trofi Liga Inggris

Pertarungan untuk menghindari degradasi adalah perjuangan yang keras setiap musim di Liga Inggris.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 01 Jul 2020, 20:00 WIB
ilustrasi liga inggris (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Mengangkat trofi Liga Inggris adalah sesuatu yang diinginkan oleh setiap pemain yang ingin berkarier di negara tersebut. Tapi, hanya segelintir pemain yang cukup beruntung bisa merasakan gelar juara.

Sementara euforia menjadi juara Liga Inggris mewakili satu ujung spektrum, ketakutan akan degradasi ke Championship juga menjulang di ujung yang berlawanan. Pertarungan untuk menghindari degradasi adalah perjuangan yang keras setiap musim.

Meskipun jarang dalam karier pemain menunjukkan adanya perbedaan yang sangat mencolok dalam nasibnya, ada beberapa pemain terkenal yang telah mengalami kedua fase selama karier mereka.

Dengan Liverpool yang baru-baru ini mengakhiri penantian 30 tahun yang menyiksa untuk bisa meraih gelar Liga Inggris, sejumlah pemain kini dapat menyebut diri mereka juga pernah meraih juara liga.

Berdasarkan catatan ada para pemain terkemuka yang pernah merasakan dari posisi terdegradasi ke puncak gelar juara. Mereka bangga karena harus bangkit kembali dari kesedihan degradasi sebelum akhirnya mengangkat gelar.


Andy Robertson

Manajer Liverpool, Jurgen Kloppp (kiri) dan bek Andy Robertson tersenyum gembira setelah pertandingan kontra Wolverhampton Wanderers, di Stadion Anfield, tadi malam. Liverpool menang 1-0. (AFP / Paul Ellis)

Dari bermain di eselon bawah sepakbola Skotlandia hingga memenangkan Piala Dunia Klub, Liga Champions, dan Liga Premier, perjalanan sepakbola Andy Robertson dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Namun, sebelum mencapai posisi tertinggi ini dengan The Reds, Robertson harus menanggung patah hati karena degradasi dari Liga Premier hanya tiga tahun sebelum mengangkat trofi yang didambakan.

Robertson pindah dari Skotlandia ke Inggris pada 2014. Ia pindah dari Dundee United ke Hull City, di mana ia dengan cepat mendapatkan tempat utama.

Dia berperan penting saat membawa tim promosi ke papan atas Inggris pada tahun 2016. Tapi. tidak dapat mencegah mereka terdegradasi kembali setahun kemudian.

Namun, penampilan energik dan umpan silangnya yang sangat baik di bek kiri menarik perhatian Liverpool saat ia menandatangani kontrak dengan The Reds di akhir musim 2016-17.


Michael Carrick

Gelandang Manchester United, Michael Carrick, mengonfirmasi keputusan pensiun dari dunia sepak bola akhir musim ini pada usia 36 tahun. (AFP/Paul Ellis)

Michael Carrick menikmati karier yang cukup sukses. Mayoritas kesuksesannya datang selama waktunya di Manchester United, di mana ia mengumpulkan setiap penghargaan domestik di Inggris, dan beberapa gelar Eropa.

Namun, meski sudah memenangkan Liga Premier tidak kurang dari lima kali dan dengan pemenang Liga Champions, Liga Europa, Piala FA, Piala Liga, dan Piala Dunia Antar Klub, karier Carrick dimulai dengan hal mengecewakan, yakni degradasi.

Carrick masuk tim reguler untuk The Hammers pada musim 2000-01. Meskipun penampilannya di lini tengah membuatnya meraih sejumlah penghargaan individu selama beberapa musim berikutnya, West Ham terdegradasi di musim 2002-03.

Ketika sejumlah pemain tim utama hengkang dari West Ham, Carrick tetap bersama klub masa kecilnya di Divisi Pertama, dan bahkan disebut dalam Tim PFA of the Year di divisi itu. Akhirnya Carrick pindah ke Tottenham Hotspur, di mana ia menghabiskan beberapa musim sebelum pindah ke Manchester.


Georginio Wijnaldum

Gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum usai menjebol gawang Atletico Madrid di Anfield dalam laga Liga Champions (Foto: Doc Liverpool FC)

Dikenal karena tingkat kerjanya yang luar biasa, tekad yang teguh, dan kemampuan untuk menghasilkan gol-gol penting, Georginio 'Gini' Wijnaldum sangat disayang fans Liverpool sejak kedatangannya di Anfield pada 2016.

Produk pemuda Feyenoord ini, meraih sukses di Eredivisie di PSV sebelum beralih ke Inggris, sebelum pindah ke Newcastle pada 2015.

Musim debutnya di Inggris adalah kesuksesan besar bagi Wijnaldum pada tingkat pribadi ketika ia mencetak banyak gol, termasuk empat gol dalam kemenangan kandang 6-2 atas Norwich City di kandang.

Meski pemain asal Belanda mengakhiri musim sebagai pencetak gol terbanyak Newcastle, pencapaian pribadinya tidak berarti kesuksesan bagi tim karena The Magpies diturunkan ke Championship.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya