Liputan6.com, Bone Bolango - Guru tidak melulu harus digugu dan ditiru. Oknum guru honorer di SMP Negeri 1 Kabila, Bone Bolango, Gorontalo, ini misalnya. Penutupan sekolah lantaran pandemi Covid-19 malah dimanfaatkannya untuk mencuri barang-barang milik sekolah.
Kedua oknum guru honorer itu adalah IP alias Aan (29) warga Kelurahan Pauwo, Kecamatan Kabila, dan ZT alias Zul (30) warga Kelurahan Oluhuta.
Aksi kedua guru tersebut dibantu tiga orang lainnya, yaitu YP alias Yon (27), MI alias Meis (39), dan RH (31) alias Ris.
Aksi pembobolan SMP Negeri 1 Kabila terjadi pada 18 dan 26 Juni 2020. Dalam kejadian itu dua unit proyektor (infokus) milik SMP Negeri 1 Kabila, serta 1 unit Keyboard Casio MZ-X500 berhasil dibawa kabur.
Baca Juga
Advertisement
Kapolres Bone Bolango, AKBP Suka Irwanto mengungkapkan, peristiwa pembobolan itu terjadi pada 18 Juni 2020 didalangi oleh ZT alias Zul. Saat itu Zul mengambil dua unit proyektor. Selanjutnya Zul menghubungi Yon untuk dicarikan pembeli. Dua unit proyektor itu selanjutnya dijual senilai Rp2,8 juta.
"Kemudian pada 26 Juni, Zul kembali mencuri 1 unit keyboard dan kemudian menjual kepada Ris senilai Rp1,4 juta," ujarnya.
Menurut AKBP Suka Irawanto, dari hasil pengembangan diketahui ternyata IP alias Aan pernah mengambil sebuah proyektor milik SMP Negeri 1 Kabila pada 2018 silam.
Saat kejadian tersebut, Aan memberitahukan kepada Zul dan Meis. Selanjutnya Meis menjual proyektor senilai Rp1 juta. Hasil penjualan dibagi tiga. Aan mendapatkan Rp600 ribu, kemudian Zul dan Meis masing-masing mendapatkan Rp200 ribu.
"IP dan ZT tercatat sebagai oknum guru honorer di SMP Negeri 1 Kabila. Mereka beraksi pada malam hari dan sudah mengetahui persis situasi sekolah," kata AKBP Suka Irwanto.
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk barang bukti. Sebab sebagian barang yang diambil IP dan ZT sudah terjual melalui online.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP negeri 1 Kabila, Sri Wirda Wati Katili, membenarkan adanya oknum guru di sekolahnya yang menjadi pelaku pencurian.
"Mereka guru honor aktif yang bekerja selama kurang lebih 10 tahun," kata Sri.