5 Bulan Terbengkalai karena Covid-19, Liga Super Cina Kembali Bergulir Mulai 25 Juli

Salah satu klub terpaksa mundur dari Liga Super Cina karena masalah keuangan akibat pandemi virus Corona Covid-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Jul 2020, 18:45 WIB
Mantan pemain Manchester United (MU), Marouane Fellaini (oranye) kini bermain untuk klub China, Shandong Luneng (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Setelah lima bulan ditunda akibat pandemi virus Corona Covid-19, Liga Super China bakal bergulir lagi mulai 25 Juli 2020. Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) telah menyiapkan protokol ketat bagi para peserta.

Liga Super Cina seharusnya dimulai sejak 22 Februari lalu. Namun hajatan ini terpaksa ditunda menyusul pandemi virus Corona Covid-19 yang melanda dunia. Seperti diketahui, Cina menjadi episentrum pertama penyebaran virus yang kini telah menjangkiti jutaaan orang di dunia.

Berbeda dari format biasanya, Liga Super Cina musim ini akan berlangsung secara home tournament. CFA telah menunjuk dua kota yang menjadi tuan rumah bagi tim-tim yang akan bertanding.    

"Kerja keras Cina dalam mencegah dan mengontrol epidemi telah menunjukkan hasil yang bagus dan kontrol terhadap epidemi dan situasi nasional terus meningkat," ujar CFA dalam pernyataan resminya.

"Dan untuk menghapus rasa penasaran masyarakat yang menantikan Liga Super, CFA pun memutuskan menggelar Liga Super Cina (CSL) 2020 di Suzhou dan Dalian," CFA menambahkan. 

 


Dibagi dalam 2 Grup

Fabio Cannavaro, pelatih Guangzhou Evergrande. (AFP/STR)

Menurut laporan media Cina seperti dilansir AS, tim-tim peserta akan ditempatkan di dua kota, Suzhou dekat Shanghai dan Dalian di utara Cina. Mereka diharusnya tiba di sana pada 21 Juli mendatang. 

Sebelumnya, Cina sangat berhati-hati dalam memberikan izin terhadap perhelatan olahraga di negaranya meski tetangga-tetangga seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan sudah melakukannya.

Seperti halnya liga-liga domestik lainnya, terhentinya kompetisi juga memberi pukulan yang berat kepada tim-tim CSL. Tanpa pertandingan, keuangan sebagian besar klub menjadi berantakan. Bahkan salah satu klub peserta, Tianjin Tianhai tidak lagi punya dana untuk tampil pada musim ini. 

 


Diramaikan Pendatang Baru

Posisi mereka kemudian digantikan oleh Shenzhen FC. Tim ini bakal menempati kota Dalian bersama 7 tim lainnya, termasuk klub besutan Fabio Cannavaro, Guangzhou Evergrande. Sementara tim yang menjadi runner up musim lalu, Beijing Guon bersama tujuh tim lainnya akan bermain di kota Suzhou.

Sesuai dengan format yang telah disepakati, masing-masing tim akan bertarung dalam sistem round robin di mana empat tim teratas dari tiap grup bakal melaju ke Final Eight. Sementara empat tim terbawah bakal masuk dalam fase degradasi. CFA mengumumkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan akan pihaknya akan membuka dua kali jendela transfer, yakni pada bulan Juli dan September. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya