7 King Kobra di Kediaman Iin Ayu, Ratu Ular dari Purwokerto

Dari tiga bulan memenuhi permintaan evakuasi, Iin sudah mengumpulkan lusinan kobra Jawa dan tujuh king kobra

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 03 Jul 2020, 15:00 WIB
Iin Ayu (55) bermain dengan ular kobra di halaman rumahnya di Kelurahan Karangpucung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Rabu (17/12) (Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Purwokerto - Ratu King Kobra asal Karangpucung, Purwokerto Selatan, Iin Ayu, ini semakin sibuk mengurus ular kobra setelah jumlahnya bertambah. Kandang yang ditata di garasi rumahnya penuh oleh kobra Jawa dan king kobra hasil tangkapan di rumah-rumah warga.

Belakangan pemilik king kobra raksasa berwarna merah itu kembali sibuk melayani warga yang membutuhkan pertolongan mengevakuasi ular yang masuk ke permukiman.

Dari tiga bulan memenuhi permintaan evakuasi, Iin sudah mengumpulkan lusinan kobra Jawa dan tujuh king kobra. Dua di antaranya king kobra itu bahkan berukuran besar.

"Kurang lebih empat meter," kata dia, Rabu (2/7/2020).

Ular kembali masuk ke permukiman bersamaan dengan musim kawin. Ular-ular itu keluar untuk mencari pasangan.

Di samping itu, perburuan ular membuat king kobra kesulitan mencari mangsa. Kondisi ini mendesak king kobra mencari wilayah perburuan baru.

Di antara mereka, ada yang masuk ke kebun warga dan juga permukiman. Kontak dengan manusia tak terhindarkan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Ratu Ular Kerap Bantu Damkar dan Polisi

Iin Ayu (55) bersama satu di antara ular King Kobra peliharaannya di rumahnya di Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Selasa (17/12/2019). (Liputan6.com/Rudal Afghany Dirgantara)

"Kadang Damkar dan Polsek juga ke sini minta dibantu, karena king kobra kan bukan faknya," ujar dia.

Untuk menghindari konflik dengan satwa mematikan ini, Iin menyarankan agar mengupayakan pencegahan sejak dini.

Caranya antara lain dengan menjaga kebersihan rumah. Rutin menyapu lingkungan rumah sehingga tidak ada tumpukan daun.

Selain itu jangan biarkan tumpukan genteng atau batu bata teronggok di sekitar rumah. Sebab, tempat itu biasanya menjadi tempat favorit ular untuk bersarang.

Namun jika terlanjur disambangi ular, maka yang utama adalah menjaga keselamatan jiwa. Usir dengan tongkat agar menjauh dari rumah.

Jika ragu, bisa meminta bantuan tim Damkar atau pawang ular. Opsi ini untuk menjaga kelestarian ular sebagai upaya merawat keseimbangan ekosistem.

"Boleh dibunuh jika membahayakan, kalau hanya satu gak apa-apa. Yang dilarang kalau massal bisa habis nanti," tutur dia.


Pelepasliaran King Kobra di Habitatnya

Iin Ayu (55) bersama satu di antara ular King Kobra peliharaannya di rumahnya di Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Selasa (17/12/2019). (Liputan6.com/Rudal Afghany Dirgantara)

Ular hasil evakuasi ini akan dilepas kembali ke alam liar yang jauh dari permukiman. Iin melepas kobra secara bertahap setelah melalui proses adaptasi. Ular dinilai siap dirilis ke habitatnya setelah tampak lebih tenang.

"Besok kami akan merilis dua ekor king kobra yang ukuran 2,5 meter dan tiga meter," kata dia.

Iin tidak mempublikasikan setiap merilis ular ke alam liar. Lokasi pelepasan dirahasiakan agar tidak menjadi incaran orang-orang tak bertanggung jawab.

Iin hanya menyebut lokasi pelepasan ular aman untuk penduduk sehingga tidak mengancam kedua pihak, baik warga maupun ular itu sendiri. Untuk ke lokasi, ia harus jalan selama satu setengah jam.

Pelepasan ular ini tak lain untuk menjaga populasi kobra di alam liar. Bagi Iin, meskipun berbahaya namun kobra tetap bagian dari alam. Jika ingin keseimbangan alam tetap terjaga, maka kelestarian kobra juga harus dijaga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya