Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut Presiden Jokowi dan Wakilnya Ma'ruf Amin selalu memonitor kerja para menteri. Mereka juga sudah punya rapor sendiri untuk para menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Kalau (rapor) itu pasti, kan presiden dan wakil presiden melihat kinerja menteri dari waktu ke waktu makanya ada dalam sidang kabinet selalu diingatkan ini waspadai sebagai contoh Covid-19, perkembangan dunia dari awal awal sudah diingatkan," kata Moeldoko saat live dalam Ruang Merdeka bersama merdeka.com, Kamis (2/7/2020).
Advertisement
Dengan adanya rapor tersebut, kata Moeldoko, para menteri bisa mengevaluasi kinerjanya. Sehingga tiap menteri punya strategi untuk mencegah masalah terjadi.
"Sehingga semua menteri yang berkaitan dengan itu memitigasi dan mengantisipasi dengan baik, hati hati ini akan menghadali el nino mungkin tingkat panas akan meningkat akan terjadi kebakaran nah ini juga dingatkan dari awal, itulah hal hal yang selalu disampaikan oleh Presiden," tutur dia.
Mantan Panglima TNI ini mengatakan, masing-masing menteri punya Key Performance Indicators (KPI). Termasuk dirinya yang memimpin Kantor Staf Presiden. Dia harap semua pembantu presiden bisa bekerja dengan baik.
"Setiap kementerian itu punya indikator kinerja, kita bekerja ada ukurannya, KPI nya ada, sehingga kita harus menuju ke situ, kita semakimal mungkin bekerja melampaui apa yang biasa-biasa lah, itu yang selalu kita lakukan di kantor staf presiden ini, walaupun jumlah kami tidak begitu banyak," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ancaman Reshuffle Jokowi
Sebelumnya, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga dan melalukan reshuffle atau perombakan kabinet. Hal ini lantaran Jokowi melihat para jajarannya masih bersikap biasa-biasa saja padahal negara tengah krisis.
Jokowi menyampaikan hal ini dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Dia berbicara dengan nada tinggi.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi dalam video dari Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).
Jokowi menegaskan bahwa saat ini perlu langkah-langkah extraordinary atau luar biasa dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berjalan selama tiga bulan.
Terlebih, para menteri dan pimpinan lembaga bertanggung jawab terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
"Ini tolong digaris bawahi dan perasaan itu tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama," tegas dia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement