Kisah Sebuah Pernikahan Jadi Rantai Penyebaran Corona Covid-19

Sebuah pernikahan di India disebut sebagai rantai penyebaran corona Covid-19. Tragisnya, pengantin lelaki meninggal dunia dua hari usai resepsi.

oleh Komarudin diperbarui 03 Jul 2020, 09:02 WIB
Ilustrasi pernikahan (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pernikahan di India muncul sebagai penyebaran corona Covid-19. Acara tersebut menjadi rantai infeksi terbesar di Bihar, sejauh ini 113 orang dinyatakan positif corona Covid-19.

Melansir dari Indian Express, Kamis, 2 Juli 2020, pengantin pria yang demam tinggi, meninggal dunia pada 17 Juni 2020, dua hari setelah pernikahan di sebuah desa di sub-divisi Paliganj distrik Patna, sekitar 22 kilometer dari ibukota negara bagian.

Korban dikremasi tanpa menjalani tes corona Covid-19. Lebih dari 360 orang dari kota-kota terdekat di Naubatpur dan Bihta, yang menjadi anggota keluarga pengantin, menjalani tes sebagai bagian dari pelacakan kontak, dan upaya masih dilakukan untuk menemukan orang lain, kata pejabat Departemen Kesehatan. Pengantin perempuan tak termasuk dalam 113 orang yang dinyatakan positif.

Mereka yang terinfeksi termasuk saudara laki-laki berusia 30 tahun atau tamu di pernikahan. Lima belas dari mereka diyakini telah menginfeksi orang lain.

Sebagian besar dari mereka tidak menunjukkan gejala dan dirawat di pusat isolasi di Bihta dan Phulwarisharif. Sub-bagian Paliganj telah dinyatakan sebagai zona isolasi dan disegel.

Seorang insinyur perangkat lunak yang bekerja di Gurgaon, yang berusia 30 tahun tiba di desanya di Paliganj pada minggu terakhir Mei 2020 untuk melangsungkan pernikahan. Seorang kerabat mengatakan, meskipun ia merasa tak sehat pada 14 Juni 2020 dan menginginkan pernikahan ditunda.

"Namun, kepala keluarga dari kedua belah pihak menyarankan agar tidak menunda pernikahan itu, dengan alasan kerugian finansial yang besar jika perjanjian harus dibatalkan," kata seorang kerabat korban.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Menduga

Ilustrasi pernikahan India (Dok.Unsplash)

Kerabat lainnya, yang menghadiri pernikahan itu dan dinyatakan negatif, mengatakan bahwa sejak beberapa hari sejak kedatangan lelaki berusia 30 tahun itu, ia telah menjaga kesehatannya. tak ada yang menduga kalau ia terinfeksi Covid-19.

"Karena daerah pedesaan hampir bebas Covid-19, kami bersikap santai," kata saudara itu.

Menjelang hari pernikahan, insinyur itu merasakan suhu tubuhnya tinggi. Kerabat itu mengatakan mereka khawatir dan berdoa agar itu bukan infeksi Covid-19. "Dia menjalani semua fungsi pra-pernikahan setelah minum parasetamol," ujar saudaranya itu.

Pada 17 Juni 2020, ketika kondisinya semakin memburuk, keluarga tersebut membawa pria berusia 30 tahun itu ke AIIMS, Patna, tetapi ia meninggal dalam perjalanan. Semua kerabat dekat yang menghadiri pernikahan menjalani tes pada 19 Juni 2020 dan 15 orang dinyatakan positif corona Covid-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya