Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Kasus positif Corona Covid-19 yang terus bertambah menjadi penyebab pelemahan rupiah.
Mengutip Bloomberg, Jumat (3/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.337 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.377 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke angka 14.545 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.337 per dolar AS hingga 14.545 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami tekanan sebesar 4,9 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.466 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.516 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank melemah karena tertekan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat.
"Sentimen negatif masih membayangi pergerakan aset berisiko. Pasar khawatir dengan penularan Covid-19 yang terus meninggi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.
Sejumlah aktivitas ekonomi dibatasi atau ditutup kembali di beberapa negara yang kembali meninggi kasus penularan COVID-19 seperti di Amerika Serikat, China, Jerman, Korsel, dan lainnya.
Di Indonesia, kasus positif COVID-19 juga masih meningkat dengan laju yang kurang lebih sama. Ha ini juga menjadi penekan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini.
Ketegangan AS-China
Sementara itu ketegangan hubungan antara AS dan China dengan disetujuinya UU pemberian sanksi ke pejabat China yang menyetujui UU keamanan Hong Kong oleh Kongres AS, juga menambah sentimen negatif.
Menurut Ariston, rupiah masih berpeluang melemah hari ini dengan sentimen negatif tersebut.
"Di sisi lain membaiknya data tenaga kerja AS Non-Farm Payroll semalam yang memberikan sentimen positif ke aset berisiko, bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran 14.250 per dolar AS hingga 14.430 per dolar AS.
Advertisement