APTIKNAS Jadi Asosiasi Pertama di Indonesia yang Manfaatkan Sertifikat Blockchain

APTIKNAS menjadi asosiasi pertama di Indonesia yang menginisiasi Blockchain Certificate bersama platform Vexanium melalui Trusti.

oleh Iskandar diperbarui 03 Jul 2020, 13:30 WIB
Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional

Liputan6.com, Jakarta - APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional) baru saja melakukan inisisasi sertifikat berbasis blockchain menggunakan aplikasi terdesentralisasi (decentralized application/DApp) atau aplikasi berbasis blockchain bernama Trusti.

Dengan demikian, APTIKNAS menjadi asosiasi pertama di Indonesia yang menginisiasi Blockchain Certificate bersama platform Vexanium melalui Trusti.

APTIKNAS menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat kartu tanda anggota (KTA) dalam asosiasinya.

Jadi dengan memasukan nama dan nomor keanggotaan di jaringan blockchain, akan menghasilkan sebuah barcode file yang nantinya ditempel ke KTA APTIKNAS.

"Pencatatan KTA melalui Trusti sangat membantu kami dalam mengefisiensikan proses pencatatan anggota, karena sampai dengan saat ini anggota APTIKNAS telah berada di 29 Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia, dari Aceh hingga Papua," kata Soegiharto Santoso alias Hoky selaku Ketua Umum APTIKNAS.

Hal ini juga disambut positif oleh Ketua DPD APTIKNAS DKI Jakarta, Fanky Christian, yang menegaskan bakal terus mencoba fitur pencatatan data dan tandatangan digital ini untuk kebutuhan asosiasi.

"Selain alurnya mudah, data juga terlindungi di dalam [blockchain ](blockchain "")sehingga tidak gampang diduplikasi,” ujarnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Langkah Awal

Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional

Hoky menambahkan, pencatatan KTA APTIKNAS baru langkah awal dari inisiasi sertifikasi blockchain yang dilakukan oleh asosiasi.

Sebagai aplikasi gratis yang bisa digunakan oleh semua orang secara global, masih banyak hal dan kemungkinan yang bisa dicapai dengan menggunakan aplikasi berbasis blockchain ini, seperti sertifikasi PDF, audit jejak, verifikasi dokumen, auditabilitas forensik, dan masih banyak lagi fitur-fitur lainnya.

“Ke depan tentunya kami akan melihat lebih banyak lagi pengaplikasian dari teknologi ini di berbagai bidang dan industri. Ditambah lagi semua orang sekarang bisa membuat dan menggunakan aplikasi berbasis blockchain di platform blockchain," tutur Hoky.

 


Aman dan Transparan

Ilustrasi Blockchain. Kredit: mmi9 via Pixabay

Seperti yang kita ketahui, data yang disimpan di jaringan blockchain sifatnya lebih aman dan transparan, sehingga bisa mencegah terjadinya kecurangan atau perubahan-perubahan yang tidak diinginkan.

Trusti yang merupakan aplikasi blockchain berspesialis pada notarisasi berkas adalah karya seorang pengembang aplikasi dari Yogyakarta bernama Damos Hanggara.

Dengan menggunakan platform Vexanium, aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk menyimpan berbagai data di jaringan blockchain untuk dapat divalidasi dan diotentikasi keasliannya.

(Isk/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya