Corona COVID-19 di AS Terus Naik, Trump Malah Bersiap Pimpin Pesta Kembang Api

Presiden Donald Trump pergi menuju Gunung Rushmore untuk memimpin malam pesta kembang api.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Jul 2020, 13:34 WIB
Theodore Roosevelt termasuk satu dari empat Presiden Amerika Serikat yang wajahnya diabadikan dalam bentuk pahatan di dinding Mount Rushmore. (AFP/Scott Olson)

Liputan6.com, Washington D.C - Di bawah tekanan untuk menghadapi kasus Virus Corona COVID-19 di Amerika, Presiden Donald Trump bertolak menuju ke Gunung Rushmore pada hari Jumat dan bersiap untuk pesta malam kembang api yang ia harap akan menenangkan sebuah negara yang sedang berjuang untuk bersatu.

Pada malam Hari Kemerdekaan negara itu, Trumpakan berbicara dalam bayang-bayang empat pendahulunya yang terkenal: George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt dan Abraham Lincoln, yang kepalanya diukir di granit di South Dakota. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (3/7/2020). 

Presiden Donald Trump tampaknya terlihat menutup mata terhadap peningkatan dalam jumlah kasus virus di banyak negara bagian AS. Bahkan ia telah secara terbuka dan dengan gembira bercerita soal acara yang diadakan di Rushmore.

Acara tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh 7.500 orang, tanpa aturan jarak sosial yang jelas. 

"Kita akan memiliki malam yang luar biasa. Ini akan menjadi pertunjukan kembang api seperti yang dilihat oleh sedikit orang. Ini akan sangat menarik," kata Trump pada hari Kamis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Ancaman Corona di AS

Patung The Fearless Girl yang dipasangi masker terlihat di depan Bursa Efek New York selama pandemi COVID-19 di New York, Amerika Serikat, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins, kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Fauci telah memperingatkan bahwa negara itu nantinya dapat melihat 100.000 kasus baru sehari jika semuanya tidak berubah.

Hingga kini, Trump masih berpegang teguh pada satu pesan yang ia sampaikan pada hari Kamis: Krisis Virus Corona baru sedang "ditangani", ekonomi AS "meraung kembali", dan 2021 akan menjadi tahun "fenomenal"

Untuk saat ini, banyak negara telah menghentikan upaya untuk membuka kembali ekonomi mereka. Beberapa bahkan mundur dan menerapkan kembali pembatasan pada bar, restoran, dan pantai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya