Liputan6.com, New Delhi- Pemerintah India telah menyetujui pembelian 33 jet tempur Rusia dan pembaruan teknologi pada 59 pesawat militer 59 MiG-29 yang mereka miliki.
Pembelian dan pembaruan teknologi pada pesawat militer ini diketahui adalah untuk meningkatkan kekuatan udaranya, menyusul ketegangan antara India dan China di perbatasan beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurut Kementerian Pertahanan India, negara mereka membeli 21 pesawat MiG-29 dan 12 jet Sukhoi Su-30, yang bernilai sebesar US$ 2,43 miliar.
Pembelian dan pembaruan tersebut juga untuk memenuhi "kebutuhan lama Angkatan Udara dalam menambah skuadron tempurnya," kata kementerian itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (3/7/2020).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perangkat Keras Militer dari Rusia Sebagai Salah Satu Pilihan
Sejak bentrokan yang terjadi baru-baru ini, kedua negara memindahkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke bagian-bagian penting dari Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control) di kilometer 3.488, yang merupakan garis gencatan senjata yang memisahkan kedua pasukan.
Menurut para pejabat, lampu hijau yang diberikan untuk pembelian pesawat itu menyusul kunjungan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh ke Moskow pada bulan lalu, di mana ia meminta Rusia untuk mempercepat pengiriman.
Meskipun selama dekade terakhir India telah beralih ke AS dan Israel untuk pengiriman senjata berteknologi tinggi, ada lebih dari setengah perangkat keras militer negara tersebut yang masih berasal dari Rusia.
Selain itu, Kementerian Pertahanan India juga menyetujui pembelian rudal udara yang mereka kembangkan sendiri, yang dikatakan akan menambah kemampuan serangan angkatan udara.
Advertisement
China Rekrut Petarung MMA
Militer China merekrut petarung MMA (Mixed Martial Arts) untuk membantu pasukannya, menyusul bentrokan yang terjadi dengan tentara India di Lembah Galwan, Himalaya, beberapa waktu lalu.
Menurut laporan stasiun televisi CCTV, 20 petarung MMA tersebut berasal dari Enbo Fight Club di provinsi Sichuan yang terletak di barat daya China. Mereka akan membentuk Plateau Resistance Tibiff Mastiffs yang bermarkas di Lhasa.
Karena kerap menghasilkan pejuang yang terus berkompetisi di turnamen internasional seperti Ultimate Fighting Championship di AS, klub MMA itu menjadi dikenal.
Pengumuman tentang perekrutan itu datang setelah bentrokan paling mematikan dalam beberapa dekade antara pasukan China dan India di sepanjang perbatasan kedua negara yang diperebutkan di Himalaya.