Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan inisiatif global baru untuk meningkatkan talenta digital pada 25 juta orang di seluruh dunia. Rencananya, inisiatif ini akan digelar hingga akhir 2020.
Kehadiran inisiatif ini merupakan bentuk respons Microsoft menjawab krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Karenanya, perluasan akses ke talenta digital merupakan langkah penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi, terutama yang terdampak pemutusan hubungan kerja.
"Hari ini, kami mengumpulkan sumber daya dari Microsoft termasuk LinkedIn dan GitHub untuk menata kembali cara orang belajar dan menerapkan keterampilan baru," tutur CEO Microsoft Satya Nadella dalam keterangan resmi, Jumat (3/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dengan inisiatif ini, Microsoft akan melakukan sejumlah hal, seperti akses gratis ke jalur pembelajaran dan konten untuk pengembangan talent. Lalu ada pula sertifikasi dan piranti untuk melakukan pencarian kerja secara gratis.
Menurut perusahaan, inisiatif ini akan melibatkan teknologi komprehensif yang dibangun di atas data dan teknologi digital. Karenanya, proses inisiatif ini akan dimulai dengan data pekerjaan dan talenta dari LinkedIn Economic Graph.
Melalui layanan tersebut, perusahaan memberikan akses gratis untuk konten di LinkedIn Learning, Microsoft Learn, dan GitHub Learning Lab. Seluruh layanan ini dapat diakses dari LinkedIn dan akan tersedia secara online dalam empat bahasa (Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol).
Siapkan Sumbangan USD 20 Juta
Tidak hanya itu, Microsoft juga mendukung inisiatif ini dengan sumbangan USD 20 juta untuk membantu organisasi nirlaba di seluruh dunia. Melalui penyaluran lewat organisasi nirlaba, sumbangan itu diharapkan dapat membantu mereka yang paling membutuhkan.
Untuk diketahui, seperempat dari keseluruhan sumbangan itu akan diberikan dalam bentuk tunai pada organisasi nirlaba berbasis komunitas yang dipimpin dan biasanya melayani komunitas kulit berwarna di Amerika Serikat.
Microsoft berjanji pula untuk membuat data dan analitik lebih kuat, termasuk data dari LinkedIn Economic Graph. Data ini akan tersedia untuk pemerintah seluruh dunia dan dapat digunakan untuk menilai kebutuhan ekonomi lokal dengan lebih baik.
Terakhir, perusahaan yang berbasis di Redmond itu mengumumkan tengah menciptakan aplikasi pembelajaran baru di Microsoft Teams. Aplikasi ini dirancang untuk membantu para pengusaha meningkatkan keterampilan karyawan lama dan baru saat mereka kembali bekerja.
Advertisement
Semua Toko Ritel Fisik Microsoft Tutup Permanen
Terlepas dari inisiatif tersebut, Microsoft telah mengumumkan akan menutup semua toko ritel fisiknya secara permanen.
Langkah ini terpaksa ditempuh setelah perusahaan mulai menutup toko-toko itu pada akhir Maret karena Pandemi Covid-19.
Mengutip Venture Beat, Senin (29/6/2020), perusahaan mengatakan para karyawan toko fisiknya akan dipindahkan ke corporate hubs. Mereka akan menangani penjualan, pelatihan, dan dukungan jarak jauh bagi para pelanggan Microsoft.
Ke depannya perusahaan akan berfokus pada toko digital di Microsoft.com dan melalui Windows dan Xbox. Secara kolektif, toko-toko digital itu menjangkau sekitar 1,2 miliar orang di seluruh dunia.
(Dam/Why)